KPK Kembali Jadwalkan Pemeriksaan Terhadap Sandiaga Uno

Nasional25 Dilihat

Jakarta/transparansiindonesia – Kembali Sandiaga Uno dijadwalkan untuk menjalani pemeriksaan oleh KPK terkait kasus Korupsi Proyek pembangunan Rumah Sakit Khusus Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana tahun anggaran 2009 dan tahun anggaran 2010.
  Sandiaga akan diperiksa KPK terkait posisinya sebagai komisaris di PT Duta Graha Indah yang melakukan tindak pidana korupsi sehingga merugikan keuangan negara. Nilai proyek tersebut sebesar Rp 120 miliar dimana negara mengalami kerugian sebesar Rp 30 miliar.
Sandiaga Uno ini pernah menjabat sebagai Komisaris PT Duta Graha Indah yang kini telah menjadi PT Nusa Konstruksi Engineering yang memggarap proyeknya Permai Group.
Permai Group adalah grup milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Itulah sebabnya kenapa PT Duta Graha Indah sering memenangkan sejumlah proyek dari Permai Group, salah satunya memenangkan proyek pembangunan wisma atlet SEA Games, Palembang Sumatera Selatan (kini dalam penyelidikan KPK juga), berkat kontribusi Nazaruddin.

Ya beginilah kalau pengusaha dengan masa lalu yang kurang bersih tapi terjun dalam politik praktis dan jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, ujung-ujungnya bolak-balik kantor KPK. Benar apa kata Ahok, Gusti Allah ora Sare. Tuhan tidak akan tinggal diam ketika umatnya terzolimi. Kini Sandiaga Uno kena batunya.
Sandiaga Uno terjun ke gelanggang politik, yang walaupun dalam kapasitasnya sebagai warga negara Indonesia hal tersebut adalah hak konstitusional yang bersangkutan, namun dikarenakan yang bersangkutan memiliki track record masa lalu yang kurang baik, jadinya ya begini ini, belum dilantik jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta sudah bolak balik dipanggil KPK.
Dengan masa lalu dan track record yang bermasalah tentunya keputusannya Sandiaga Uno terjun ke politik untuk menjadi Wakil Gubernur sekaliber DKI Jakarta menjadi tanda tanya besar apa motif dan tujuannya yang sesungguhnya. Jika Sandiaga Uno terjun ke politik praktis agar mendapat kesempatan dapat lebih berbuat lebih banyak untuk perusahaan-perusahaannya, maka saya bilang jangan mimpi deh.
Dengan adanya kasus korupsi yang dilakukan oleh perusahaannya Sandiaga Uno di masa lalu, tentu saja akan menjadi pertanyaan banyak orang apa sebenarnya motivasi Sandiaga Uno ini ingin jadi Wakil Gubenrur DKI Jakarta.

Baca juga:  AMTI; "Langkah Kejari Toraja Sudah Tepat dalam Upaya Penegakan Hukum di NKRI"

Karena menjadi pemimpin DKI bukan karena memiliki perusahaan yang banyak, akan tetapi bagaimana dia berperan dalam kontribusinya melayani warga DKI tanpa pamrih dan tanpa tujuan terselubung dibalik itu.
Ketika Sandiaga Uno menjadi pemimpin DKI Jakarta, sumbangsihnya bukan hanya untuk perusahaan-perusahaannya saja, akan tetapi mengurus warga DKI secara keseluruhan, baik yang memilihnya maupun yang tidak memilihnya.
Alasan Sandiaga Uno mencalonkan diri menjadi Wakil Gubernur DKI katanya ingin menggiatkan kewirausahaan di DKI. Ini sulit dipercaya, pasalnya sejak dulu perusahaan Sandiaga Uno sering tersandung kasus korupsi dan dia juga terlibat dalam penipuan dan penggelapan jual beli tanah.
Faktor lainnya, Sandiaga Uno ini direkomendasikan oleh Muhammad Taufik, Ketua DPD DKI Jakarta dari Partai Gerindra. Padahal masa lalu M. Taufik ini kotor . Dia pernah menjadi terpidana korupsi pengadaan barang dan alat peraga Pemilu 2004 sehingga divonis pemjara selama 18 bulan pada tanggal 27 April 2004 lalu karena telah merugikan negara sebesar Rp 488 juta.
Dengan pemanggilan KPK untuk yang kesekian kalinya, maka Sandiaga Uno harus datang memenuhi pemanggilan KPK. Jangan alasan lagi Pengacaranya cuti atau menganggap dirinya dizolimi pemerintah.
Jangan ngedumel dalam hati menganggap KPK menzoliminya karena menang dalam Pilkada DKI 2017 dan berhasil jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Pemanggilan KPK terhadap dirinya tidak ada hubungannya dengan kemenangannya dalam pilkada DKI Jakarta.
Pemanggilan KPK tersebut murni bagian dari proses hukum yang dilakukan KPK yang sejatinya dia harus mendukung langkah KPK untuk penegakkan hukum.
Saya mendoakan semoga Sandiaga Uno mendapatkan hidayah, karena dia dan orang-orang partai Gerindra paling rajin mendoakan Jakarta agar maju kotanya bahagia warganya. Bukankah saling mendoakan, terutama berdoa mendapatkan hidayah adalah doa sangat baik?
Sekalipun jika saya berdoa mendapatkan hidayah ke diri sendiri, maka saya berharap hidayah itu tidaklah serupa dengan hidayah yang telah didapatkan Sandiaga Uno selama ini. Paham kan maksud saya?
Kura-kura begitu.   (red/TI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *