2018 Tahun Politik, Yang Akan Jadi Tahun Politik dan Tahun Pencitraan

SULUT4 Dilihat

Sulut / transparindonesia.com – Jelang pergantian tahun baru 2018, berbagai pandangan mulai mengemuka. Menurut Danwil Brigade Masjid Sulawesi Utara (Sulut), Noho Poiyo yang di tahun 2018 akan menjadi tahun politik dan khusus para politisi sebagai bagian penting untuk melakukan kampanye ‘curi start’. Noho menyebutkan tahun 2018 merupakan tahun pencitraan dan tahun fitnah.

“Iya kita akan masuk tahun 2018 itu tahun pencitraan dan tahun fitnah, karena sebentar lagi Pemilu 2019. Disana akan ada ‘pertempuran’ politik, jadi sudah banyak yang ‘mencuri mulai’ untuk berkampanye,” kata Noho yang juga pengurus KNPI Sulawesi Utara ini, Rabu (27/12/2017).

Baca juga:  Prof. Berty Sompie Buka Kegiatan Pendidikan Karakter Bagi Mahasiswa Unsrat

Berlanjut Noho yang juga menjadi Sekretaris Wilayah Perguruan Silat Nasional (PSN) Perisai Putih Sulawesi Utara mengingatkan para calon wakil rakyat atau calon pemenang agar memanfaatkan tahun 2018 dengan baik. Noho berpesan agar para politisi hal hal-hal yang positif bagi masyarakat, tidak ada lagi pencitraan dirinya.

“Saya mengajak para politis agar sesuai dengan program jelas, bertemu dan diskusi langsung dengan masyarakat. Bukan saja dengan membangun anggaran, jika ada dana yang bisa disumbangkan ke panti asuhan. Ingat, masyarakat sekarang melihat apa yang sudah diperbuat para politisi, bukan pencitraan saja. Selain itu, bagi saya tahun 2018 ini juga menjadi tahun fitnah, jadi para politisi perlu waspada, jangan terburu-burut curi start, “tutur Noho. (red/TI) *

Baca juga:  Melalui CEP Foundation, Tetty Salurkan Bantuan Kepada Warga di Masjid Ijtihad Maasing

 

sumber / suluttoday

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *