Begini Kronologi Tragedi Terbaliknya Speed Boat yang Tenggelam di Sungai Barumun

SUMUT19 Dilihat

Labuhanbatu (Sumut), transparansiindonesia.com – Sampai saat ini, masih banyak masyarakat yang bertanya tanya, bagaimana sebenarnya kronologi tragedi terbaliknya speed boat rombongan Kapolres tengelam diperairan Sungai Barumun, Sei Berombang, Sabtu 21-4-2018’ yang membuat warga Sumatera Utara berduka khususnya keluarga besar Polres Labuhanbatu

Walau masih dalam situasi berduka, namun Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang SH,SIK, menceritakan kronologis tragedi yang mengakibatkan tewasnya wakapolres tersebut.Rabu (25/4/2018)di Aula Tunggal Panaluan Mapolres setempat.

Perlu saya jelaskan, selain sebagai Waka, Kompol Andi Chandra saya anggap seperti adik sendiri, apa lagi kami masih satu kampung halaman, yaitu Pematang Siantar Kabupaten Simalungun, papar Frido menghentikan ceritanya sejenak dengan mata yang berkaca kaca.

Dilanjutkannya, perjalanan rombongan saat menuju Sei Berombang menghadiri pernikahan Putera Bupati Labuhanbatu, semua rombongan terlihat ceria dan sepanjang perjalanan diselingi canda gurau sesama rombongan.

“Kita masih ingat ketika diresepsi, almarhum adik saya itu sempat menyanyikan salah satu lagu favoritnya” papar Frido.

Disaat perjalanan pulang, rombongan yang 7 orang itu terdiri dari, dirinya, Wakapolres, Kasat Sabhara, Kasat Lantas, Kasipropam dan ajudan bersama Kasatpolair serta personilnya memilih menaiki speedboat kepunyaan Satpolair.

Baca juga:  Karyawan PT Nubika Jaya, Tewas saat Bekerja

“Perjalanannya dari dermaga umum Sei berombang menuju tangkahan Tanjung Sarang Elang, di lokasi kejadian, tiba-tiba saja speed boat mati, lama kelamaan kapalpun mulai oleng kesamping sebelah kanan, kamipun bergerak kesamping kiri untuk menstabilkan kapal” urai Frido.

Karena arus air dimuara sungai Barumun menjawab lain, kondisi kapal semakin tidak seimbang, dan malah berposisi berdiri kepala mengarah keatas, tidak ada pilihan lain, rombonganpun melompat terjun ke air untuk menyelamatkan diri.

“Setelah kami melompat, saya pastikan kembali, apakah seluruh personil sudah lengkap, saya mendengar suara teriakan ‘pak waka masih berada di dalam kapal..!!’,” ucap Frido kembali menghentikan ceritanya untuk menghapus titik bening dimatanya sambil meminum air didepannya.

Sambung Kapolres lagi, mendengar adiknya masih berada di dalam boat, tanpa pikir panjang, ia kembali terjun kemuara sungai itu dan mencari keberadaan adiknya dibawah permukaan sungai yang saat itu membentuk pusaran dan menyedot speedboat hingga karam tak terlihat.

Baca juga:  "Amanah Memperjuangkan Hak Hidup Orang Miskin Diupayakan Menjadi Gerakan Sosial Nasional Yang Menjadi Cita - cita KSJ"

“Saya kembali masuk kedalam pusaran air tempat kapal tersebut yang mulai karam, dan saya sudah berupaya meraih dengan tangan, serta mencari dengan meraba-rabakan kaki saya, karena nafas saya tidak tahan, akhirnya saya kembali kepermukaan,” ucapnya pelan, dengan wajah yang sedih.

Walau semua anggota yang ada dirombongan sempat ikut terjun ke sungai dan mencari keberadaan Waka, tetap tidak ditemukan. Selain upaya menyelamatkan diri dan mencari keberadaan almarhum, tidak berapa lama kemudian, kami ditolong warga menggunakan kapal nelayan, papar Kapolres.

Mengakhiri kisah tragedi tersebut. AKBP Frido mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Labuhanbatu yang telah memposisikan Wakapolres Kompol Andi Chandra SIK ditempat yang terhormat.

“Warga Labuhanbatu menempatkan adik saya dengan terhormat, melihat kondisi hingga hari ini, saya merasakan sangat banyak masyarakat yang berduka” ucapnya.  (AM/TI)*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *