Sejumlah Tokoh Partai Demokrat Akan Dirikan Ormas Relawan Jokowi, Bentuk Dukungan Jokowi Capres 2019

Politik18 Dilihat

Jakarta, transparansiindonesia.com – Sejumlah tokoh Partai Demokrat berencana akan mendirikan organisasi masyarakat (ormas) Relawan Jokowi (ReJo) sebagai pendukung Joko Widodo sebagai calon presiden 2019. Beberapa diantaranya adalah pendiri awal partai Demokrat.

Rencananya sejumlah tokoh ini akan mendeklarasikan ReJo di Jakarta Minggu 6 Mei 2018 nanti. Ketua umum ReJo HM Darmizal yang juga pendiri Partai Demokrat beberapa waktu lalu mengatakan, tokoh Partai Demokrat yang sudah beragabung di ReJo di antaranya Anwar Fuadi, Vence Rumangkang, Hayono Isman dan Jenderal (purn) Jali Yusuf.

“Selain itu masih ada tokoh-tokoh lain yang sudah bergabung ke ReJo yakni Fredi Numberi, Abdurahman Abdullah, Ferarri Romawi, Sri Mulyono, Wayan Gunastre, Senja Nirwana, mantan Walikota Padang Fauzi Bahar, Habib Ali Alatas dan Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Mudhofir Khamid,” ungkap Darmizal, Jumat (27/4/2018) lalu.

Darmizal menjelaskan, alasan utama yang melatarbelakangi berdirinya ReJo ini adalah pembangunan diera pemerintahan Susilo Bambang Yudhono (SBY) selama 10 tahun sudah dilanjutkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Baca juga:  Airlangga Diusulkan Jadi Cawapres Dampingi Jokowi

3 Alasan Mendukung Jokowi

Menurutnya ada 3 landasan utama yang melatar belakangi gerakan ini, alasan pertama adalah landasan emosional, saya dengan Jokowi merupakan alumni UGM. “Jadi saya dengan Pak Jokowi satu almamater.” ucap Damrizal.

Damrizal melanjutkan bahwa alasan kedua, yakni landasan spiritual, kami melihat ibunda Jokowi selalu mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan kesederhanaan pada Jokowi, hal itu terlihat sampai saat ini, Jokowi memimpin Indonesia dengan penuh kesederhanaan. “Hal itupun selalu diajarkan ibunda saya saat kecil” jelasnya.

Sementara alasan ketiga, kata Damrizal yakni landasan empiris. Kita lihat kepentingan bangsa lebih besar dari pada kepentingan individu maupun kelompok. “Pembangunan infrastruktur dijalankan saat SBY menjabat sebagai presiden selama 10 tahun sudah diteruskan oleh Jokowi, jadi kita menilai Jokowi harus menuntaskan pembangunan infrastruktur yang belum terselesaikan, dengan cara memilih Jokowi kembali dalam Pilpres 2019 mendatang.” tandasnya.

Baca juga:  Ini Tekad CEP-SSL Ditiga Tahun Pertama Kepemimpinan, Bila Pimpin Sulut

Menanggapi hal ini, salah satu pendiri Partai Demokrat Prof Subur Budhisantoso menilai bahwa langkah rekannya  itu merupakan hak setiap warga negara indonesia. “Itu merupakan hak setiap warga negara.” ujar Subur.

Langkah para tokoh Demokrat ini, dikarenakan banyak yang tidak sabar untuk menentukan dan menyatakan sikap politiknya berkaitan dengan prestasi Presiden Jokowi dan kelanjutannya. “Akan tetapi untuk mengatasa namakan Partai Demokratb, sebagaimana layaknya organisasi, sebaiknya dibicarakan baik-baik.” jelas mantan ketum partai Demokrat.

Selain itu menurut Subur, tak sedikit pula yang bertanya-tanya maksud dan tujuan didirikannya ReJo ini, “masih lebih banyak anggota partai Demokrat yang bertanya-tanya, banyak pula yang aktif diberbagai organisasi menyalurkan hasratnya.” pungkasnya.   (red/TI)*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *