Woww… Oknum Petugas PLN, Diduga Lakukan Pungli

Nasional47 Dilihat

Jakarta, transparansiindonesia.com – Migrasi meteran listrik dari pascabayar ke prabayar kembali dipersoalkan. Pasalnya pergantian meteran manual berganti menjadi meteran elektronik, di  dua desa seminai dan Desa Empang baru Kecamatan kerinci kanan, Kabupaten siak. Terjadinya ada oknum petugas melakukan Pungutan liar( Pungli) terjadi pada pelanggan PLN Rayon Pangkalan Kerinci, penggantian meteran listrik (KWh) prabayar oleh petugas PLN Namun sayangnya dalam pelaksanaan nya Penggantian meteran (KWh) tersebut, mereka (warga) di kenakan biaya pembongkaran dan pemasangan. (uang jasa) oleh petugas dalam per satu unit meteran (KWh) konsumen di kenakan uang jasa, mulai dari limapuluh ribu

Ket  Video : Tampak ptongan Vedio  Durasi Lebih Kurang 13 Detik, Pihak Ke Tiga Saat Menerima Uang Dari Konsumen (Pelanggan PLN)

Hal ini dikeluhakan salah satu pelanggan PLN Rayon Pangkalan kerinci, Budi warga Desa Empang baru Apdling IV kecamatan lubuk dalam kabupaten siak. Di mintai 50 ribu imigarsi  untuk pergantian meteran elktronik. Mengeluh pada media ini selasa(10/7/2018)

“Dimana-mana itu sudah tanggung jawab pihak PLN bukan dibebani masyarakat . Apa lagi uang itu di patok 50 ribu, dengan alasan uang admin atau uang capek “keluhnya lagi.

Menurut informasi di lapangan Migrasi meteran listrik dari pascabayar ke prabayar ini di lakukan yang masih wilayah  PLN rayon Pangkalan Kerinci di dua desa , yaitu. Desa Seminai dan Desa Empang Baru kecamatan kerinci kanan kabupaten Siak berkisar lebih kurang 1600 pelanggan. Yang  baru siap dikerjakan 200 Pelanggan.

Baca juga:  Terkait Natuna, Jokowi Diminta Copot Prabowo

Ketika ditanya media ini di hari yang sama, mengenai oknum petugas pemasangan Meteran Migrasi melakukan  pungli di lapangan. Melalui vendor PT Pal Situmorang melalui telpon selulurnya . Dengan nada tinggi mengatakan . Siapa nama anggota itu?! kasih tau namanya . Dan juga ia belak tanya apa urusan bapak menanyakan itu. Tunggu ya, aku telpon kawan ku wartawan! Kalau ada petugas saya melakukan pungli buktikan, “katanya mengakhir Dengan nada tinggi.

Vendor (Pelaksana pekerjaan) bermain akan di putus kontraknya.

Secara Terpisah, di hari yang sama. Manajer PLN Rayon Pangkalan Kerinci, Aan Jefry  Ketika ditemui media mengatakan, untuk mengerjakan ini ada vendor. Saya pernah bilang. Silahkan bapak kerjakan, tagih 16.000 ribu pelanggan yang penting jangan di patok . Tapi enam belas ribu harus di tagih, karna kami akan tagih , dan kami yang bayar . Karna pulsa itu untuk menghidupkan harus listrik Pelanggan.ucapnya 

Jadi untuk di patok-patok kayak gitu tidak boleh . Karna saya pernah bilang kalau gitu tidak usaha lagi kerja . Jadi yang kena nampaknya PLN kita sudah mengantisipasi itu , jadi jangan ada lagi kembali terulang .ucapnya lagi dengan gerah ketika mendengar info tersebut

Baca juga:  Ada Titik Terang, Pemilik Tanah Yang Masuk Proyek Tol di Setu Selanjutnya Ke BPN

“Untuk vendor itu karjasamanya dari pekanbaru dan untuk sanksi itu kita tidak pakai lagi,  vendor itu tidak ada ikatan dari PLN. Jadi sampai terjadi lagi vendornya bertanggung jawab  . Ya intinya aku minta maaf  kepada pelanggan karna terjadi ada  oknum petugas  pungli di lapangan. ” jalasnya

Atas aduhan masyarakat itu sudah kita tindak lanjuti dan kita Plowup, kalau  memang  vendornya bermain seperti maka kita aduhkan sampai ke wilayay ini kan cuma oknum , karna  vendor  tidak tau oknum bermain kayak gitu.

Untuk tindak lanjuti laporan  , sekarang ini kami lagi investigasi ke lapangan , kalau terbukti kita akan panggil , di singgung mengenai MCB pelanggan tidak sesuai dengan kontrak pelanggan KWH nya dari 1300 saharusnya 6  di ganti 4 ampre, yang pada dasarnya di  gunakan   900 KWH 4 ampre  , ia mengatakan juga , dari sekian  banyak itu hanya 1 dan 2 kejadiannya .

Kalau seperti kejadian pelanggan bisa melaporkan ke PLN lansung atau 123  kita ganti . Ditanya pengaruhnya tidak fatal tapi hanya trip(balek MCB) MCB itu hanya pembatas  arus , jadi kalau lebih dia balek. Jadi terima kasih atas infonya.pungkasnya.

(red/TI)*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *