Proyek 114 Milliar Dermaga Bandar Sri Junjungan, Gagal Dioperasikan

Daerah21 Dilihat

DUMAI, transparansiindonesia.co.id – Masyarakat Kota Dumai dengan berbagai elemen sedang hangat membicangkan peresmian Pelabuhan Dumai Bandar Sri Junjungan pada tanggal 1 Febuari 2019 silam, Ternyata kemegahan Dermaga hanya hiasan sebagai bibir pantai.

Kegagalan pengoperasian Pelabuhan Penumpang Bandar Sri Junjungan suata tamparan hebat untuk pemerintah Kota Dumai. acara yang di hadiri oleh Dirjen Perhubungan Laut mewakili Menteri Perhubungan dengsn acara dibuka oleh Walikota Dumai Zulkifli As dengan jajaran OPD Organisasi Perangkat Daerah yang hadir serta Forkapindo dengan Elemen Masyarakat Lain gagal Total akibat ulah oknum KSOP.

” Pemindahan tersebut dengan tidak mematuhi arahan Pimpinan sewaktu rapat oleh KSOP Dumai maupun rapat gabungan muspida Kota Dumai.

Bermulai awal pemindahan pelabuhan Domestik dan Internasional dari Pelabuhan Pelindo Cab 1 Dumai dengan berbagai alasan yang tak jelas dan statmen mengatakan PT.Pelabuhan Dumai Berseri BUMD Pemko Tidak siap.

Baca juga:  Bupati dan Wabup Labuhanbatu Hadiri Muscab PKB Labuhanbatu

“Dengan memutar balikan fakta fakta dan uji di lapangan dengan fasilitas yang ada sebenarnya KSOP Dumai tidak siap bahkan tidak ada niat dan terindikasi tidak mau pindah.

Oknum KSOP Dumai mengagalkan operasi pemindahan tersebut, lupa bahwa pelabuhan yang dibangun adalah milik Kementerian Perhubungan cq Dirjen Perhubungan laut di bangun dengan dana APBN 114 Milyar rupiah belum dioperasikan selama sepuluh tahun dan bisa menjadikan bahan temuan.

Proyek pelabuhan ini sepertinya abal abal dengan menelan biaya cukup besar yang tidak dipergunakan sama sekali selama 10 tahun, bahkan pernah dua kali perehapam, ponton dermaga bisa hanyut dikarenakan terlalu lama tidak di pungsikan.

Oknum KSOP lupa, bahwa sudah beberapa kali rapat dan uji di lapangan dengan berbagai kekurangan mulai dari Pelabuhan plapon yang berlobang disana sini baru diganti.

Baca juga:  SEPAK TERJANG M.SUKMA SEBAGAI PEMAIN DAN PELATIH DI KABUPATEN LABUHANBATU

listrik untuk penerangan tidak ada bahkan lampu sama sekali tidak ada .rambu rambu laut.dapra yaitu bantal pengamanan kapal yang rendah bila kapal standar di pelabuhan bisa pecah.

M Hasbi mengungkapkan” Sebagai tokoh KRMBD dan H.Gedang Ketua DPD LHMR RMB Dumai serta pakar Laskar melayu dan petinggi seakan akan merasa perbuatan oknum KSOP menghalang halangi pemindahan dan pengoperasian PT.PDB bahkan mencoreng harkat dan martabat rakyat Dumai dan Pemerintah.” Papar Hasbi.

” Lanjutnya, Kami meminta dibentuk Tim pencari Fakta dan Siapa sebenarnya oknum KSOP yang melakulan ini, sehingga pemindahan ini menjadi gagal total bahkan pengoperasian Pelabuhan Bandar Sri Junjungan milik Menteri Perhubungan cq Dirjen Perhubungan laut untuk diusut sesuai hukum dan undang undang yang berlaku mengapa pemindahan ini bisa gagal total .” Pungkas Hasbi.

(Dien Puga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *