KONFERDA I PEWARNA DKI Jakarta Dibuka Dengan Renungan Oleh Pdt.Benjamin Obadiah

Jakarta Transparansi Indonesia.co.id-Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia DKII Jakarta Dewan Pengurus Daerah DKI Jakarta (PEWARNA-DPD DKI Jakarta) menyelenggarakan Konferensi Daerah ke-I (KONFERDA I). Acara yang dihadiri sekira 30-an pengurus dan anggota PEWARNA DKI Jakarta maupun DPP PEWARNA Indonesia itu diselenggarakan di chapel kampus STT IKAT, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat pagi (11/09/2020).

Gelaran KONFERDA diawali dengan ibadah yang dipimpin oleh Ketua Departemen Kerohanian DPP PEWARNA Indonesia, Pdt. Tenny Deen. Ibadah turut diisi dengan renungan yang dibawakan oleh Pdt. Benjamin Obadiah, yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Forum Musyawarah Antar Gereja DKI Jakarta (FORMAG DKI Jakarta).

Ketua Umum Pewarna Indonesia Yusuf Mujiono

Dalam renungan singkatnya Pdt. Benjamin Obadiah menyorot tentang tema KONFERDA yang berbunyi, “Berkarya Dalam Warna Pergumulan Bangsa” (Markus 1:3), secara khusus juga menyorot subtema KONFERDA yang berbunyi, “Berubahlah dengan Merubah Pikiranmu’ (Roma 12:2).

Menurutnya, pesan tema dan subtema yang diangkat PEWARNA selaras dengan misi memberitakan kabar keselamatan kepada umat manusia, seperti yang dimuat di dalam kisah Yesaya, di Perjanjian Lama. Di mana kala itu bangsa Israel hidup dalam pembuangan dan berada jauh dari apa yang dinamakan harapan.

Baca juga:  Babinsa koramil 427-01/pkr melaksanakan kegiatan himbauan kepada masyarakat di Kampung Tanjung ratu Kec.Pakuan ratu

“Ketika mereka menerima kabar keselamatan, masa depan yang suram berubah menjadi cerah, yang layu menjadi segar. Mengapa berubah? Karena ada kabar baik dari Tuhan yang menyemangati mereka,” ujar Pdt. Benjamin.

Masih menurut Benjamin, keadaan Israel ketika itu ternyata mirip dengan keadaan Indonesia saat ini. Di mana bangsa Indonesia membutuhkan kabar baik, di tengah keadaan yang serba tertekan seperti sekarang ini.

Covid-19 ini membuat kita tertekan, ada keadaan yang disebut depressed society. Namun hari ini kabar baik yang sama telah diberitakan kepada masyarakat Indonesia. Kita hidup dalam tekanan, tetapi kita harus bersukacita bahwa Tuhan kita duduk di Tahta-Nya dan membuktikan bahwa harapan itu ada,” imbuhnya.

Secara khusus Pdt. Benjamin Obadiah berpesan kepada setiap anggota dan pengurus PEWARNA bahwa sebagai seorang jurnalis memang berkewajiban untuk memberitakan kabar baik kepada orang banyak, namun dirinya juga mengingatkan agar PEWARNA tetap mengedepankan cara berpikir yang kritis dan sikap profesional sebagai bagian dari panggilan tugas mengedukasi masyarakat.

Baca juga:  Negara Sedang Defisit, Kepala Daerah Kurangi Lakukan Perjalanan Dinas

Kabar baik itu harus muncul dari pewarna untuk mewarnai komunitas Kristen maupun masyarakat umum di Indonesia, tanpa harus kehilangan sikap kritis kita,” harap Pdt. Benjamin.

Selain menyinggung soal besarnya tantangan media Kristen di tengah arus informasi dunia yang didominasi oleh kehadiran Media Sosial, gembala Gereja Kristen Mesianik Indonesia ini juga menyinggung tentang peranan jurnalis nasrani dalam menjembatani gereja-gereja yang ada di Indonesia. Di antara banyaknya aliran gereja yang ada, PEWARNA harus bisa menjadi jembatan bagi setiap perbedaan pemikiran yang ada.

Ibarat lautan yang menjadi jembatan bagi pulau-pulau di Indonesia, demikian pula kehadiran PEWARNA harus menjadi jembatan bagi gereja-gereja yang ada di Indonesia. Di penutup saya ingin ucapkan, selamat menjalankan KONFERDA,” tutupnya.

HM