Sualang; Pahami Dengan Baik Aturan Pemberhentian dan Pengangkatan Perangkat Desa

Minsel64 Dilihat

Minsel, transparansiindonesia.co.id — Polemik terkait jabatan perangkat desa di jajaran pemerintah desa saat ini, terkait kapabilitas untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi menjadi perhatian dari Dinas Pemberdayaaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Minahasa Selatan.

Terkait Ijazah yang harus di miliki oleh perangkat desa, Sekretaris DPMD Minsel Altin Sualang SSTP.MPA mengatakan bahwa perangkat desa yang telah menjabat atau menjalankan tugas sebelum keluarnya Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 67 tahun 2017, dapat melanjutkan tugas hingga usia 60 tahun.

Sementara untuk perangkat desa yang baru akan diangkat oleh HukumTua pasca keluarnya Permendagri 67 tahun 2017, tentunya harus menyesuaikan untuk memiliki ijazah SMA.

Begitupula dijelaskannya tentang pengangkatan, dan Perangkat Desa, bahwa pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa oleh HukumTua atau kepala desa sebagaimana Permendagri 67 tahun 2017, dijelaskan bahwa perangkat desa diangkat oleh HukumTua atau kepala desa, yakni warga desa yang telah memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus sebagaimana diatur dalam pasal 2 ayat (1).

Persyaratan Umum Untuk Diangkat Sebagai Perangkat Desa Sebagai Berikut:

1. Pendidikan paling rendah sekolah menengah umum atau sederajat,

2. Berusia 20 tahun sampai dengan 42 tahun, dan

3. Memenuhi kelengkapan persyaratan administrasi.

Kelengkapan Persyaratan Administrasi Perangkat Desa, terdiri atas:

1. Kartu tanda penduduk;

2. Surat keterangan tanda penduduk;

3. Surat pernyataan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa yang dibuat oleh yang bersangkutan di atas kertas bermaterai;

4. Surat pernyataan memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

5. Mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, yang dibuat oleh yang bersangkutan diatas kertas segel atau bermaterai cukup;

Baca juga:  Pemilu Sukses Digelar, Bupati CEP; "Terima Kasih Semua Pihak yang Terlibat"

6. Ijazah pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan ijazah terakhir yang dilegalisasi oleh pejabat berwenang atau

7. surat pernyataan dari pejabat yang berwenang;

8. Akte kelahiran atau surat keterangan kenal lahir;

9. Surat keterangan berbadan sehat dari puskesmas atau aparat kesehatan yang berwenang; dan

10. Surat permohonan menjadi perangkat Desa yang dibuat oleh yang bersangkutan di atas kertas segel atau bermaterai cukup bagi perangkat Desa yang diproses melalui penjaringan dan penyaringan.

Persyaratan khusus Perangkat Desa

Persyaratan khusus Perangkat Desa yaitu persyaratan yang bersifat khusus dengan memperhatikan hak asal usul dan nilai sosial budaya masyarakat desa setempat dan syarat lain yang ditetapkan dalam peraturan daerah.

Mutasi Perangkat Desa

Mutasi perangkat desa adalah perpindahan posisi jabatan perangkat desa yang dilakukan oleh kepala desa sebagai upaya penyegaran dalam pelaksanaan tugas-tugas pelayananan di Desa.

Mutasi perangkat desa juga dilakukan dalam rangka penyesuaian struktur baru organisasi pemerintahan desa yang diatur oleh pemerintah Peraturan Desa.

Pergantian jabatan/mutasi perangkat desa merupakan dinamika dalam sebuah organisasi sebagai bagian dari wujud pengembangan organisasi dan peningkatan kinerja dan penyegaran jabatan.

Begitu juga dalam organisasi pemerintahan desa, mutasi perangkat desa/pergantian jabatan adalah hal yang wajar dan merupakan bahagian dari dinamika organisasi dalam rangka memaksimalkan pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat desa.

Pemberhentian Perangkat Desa

Pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa oleh kepala desa tentu harus sesuai dengan ketentuan dan hukum berlaku. Peraturan Menteri Dalam Negeri telah menerbitkan Permendagri Nomor 67 Tahun 2017 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.

Berdasarkan Permendagri No 67 Tahun 2017 ini dijelaskan perangkat desa diberhentikan karena tiga sebab. Pertama meninggal dunia, kedua atas permintaan sendiri, dan ketiga karena diberhenti.

Baca juga:  Tetty Paruntu; "PAD Harus Dimaksimalkan, SKPD Harus Mampu Susun Anggaran yang Pro-Rakyat"

Perangkat desa yang diberhentikan karena:

1. Usia telah genap 60 (enam puluh) tahun;

2. Dinyatakan sebagai terpidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

3. Berhalangan tetap;

4. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai perangkat desa, dan

5. Melanggar larangan sebagai perangkat desa.

6. Perangkat desa yang diberhentikan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa dan hasil penetapannya disampaikan kepada camat paling lambat 14 hari setelah ditetapkan. Mekanisme Pengangkatan Perangkat Desa, telah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.

Mekanisme Pengangkatan Perangkat Desa sebagai berikut:

1. Kepala Desa dapat membentuk Tim yang terdiri dar seorang ketua, seorang sekretaris dan minimal seorang anggota;

2. Kepala Desa melakukan penjaringan dan penyaringan calon Perangkat Desa yang dilakukan oleh Tim;

3. Pelaksanaan penjaringan dan penyaringan bakal calon Perangkat Desa dilaksanakan paling lama 2 (dua) bulan setelah jabatan perangkat desa kosong atau diberhentikan;

4. Hasil penjaringan dan penyaringan bakal calon Perangkat Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) orang calon dikonsultasikan oleh Kepala Desa kepada Camat;

5. Camat memberikan rekomendasi tertulis terhadap calon Perangkat Desa selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja;

6. Rekomendasi yang diberikan Camat berupa persetujuan atau penolakan berdasarkan persyaratan yang ditentukan;

7. Dalam hal Camat memberikan persetujuan, Kepala Desa menerbitkan Keputusan Kepala Desa tentang Pengangkatan Perangkat Desa; dan

8. Dalam hal rekomendasi Camat berisi penolakan, Kepala Desa melakukan penjaringan dan penyaringan kembali calon Perangkat Desa.

(Hengly)*