Berapa Warga Miskin Di Kecamatan Xlll Koto kampar Kelukan Kualitas Beras BSP,

RIAU25 Dilihat

Berapa Warga Miskin Di Kecamatan Xlll Kotokampar Kelukan Kualitas Beras BSP,

Xlll KOTOKANPAR,Transparansi indonesia.co.id Beberapa Kelurga Penerima Manfat (KPM) mengaku pada bulan sebelumnya juga  sering menerima Beras pecah usang, setela di masak Lembek dan bawuknya kurang sedap dengan warna kuning kecoklatan

Salah seorang Keluarga Penerima Manfaat (NN) asal Desa  Pulau Gadang, Kecamatan Xlll Koto kampar Kabupaten Kampar,Provinsi Riau, Minggu (20/06/2021/) mengeluhkan, kondisi beras yang tidak layak dikonsumsi oleh masyarakat tersebut sudah sering terjadi setiap bulannya.

dan sejumlah warga Desa  Pulau Gadang sendiri hanya bisa pasrah menerima bantuan beras dari pemerintah tersebut. Kalapun mau mengadu, tidak tahu harus mengadu ke mana.

Tidak hanya kali ini saja berasnya jelek. Bulan ini dirasa masih mending kalau di bandingkan bulan-bulan sebelumnya. Beras yang diterima pada bulan  sebelumnya malah lebih  jelek dari pada yang  sudah di terima pada setiap bulannya,” kata NN kepada kepada Wartawan.

Baca juga:  Bocah 4 Tahun Tenggelam di Tepian Sungai Kampar Desa Tanjung Bungo

dan juga anggota keluarga lainnya terpaksa mengkonsumsi beras bantuan dari pemerintah itu,  karena keterbatasan ekonomi keluarga.NN sendiri bekerja sebagai buruh tani yang penghasilannya pas-pas’an.

Karena sudah dapat bantuan beras, jadi Kami Bersukur Saja,Dan kami memasak Beras itu dengan cara mencampur dengan beras lain,Supaya enak untuk di makan.Keluhnya

Hal yang sama di rasakan warga Desa Pulau Gadang yang tak mau disebutkan namanya, saat ditanya Wartawan, (Kami jual) Karena tidak layak konsumsi pak,” Jika dimasak terus gimana rasa nasinya, ya terpaksa kadang beras saya jual  dari pada makan beras sudah tidak bergizi,” ungkapnya

Baca juga:  Kabaharkam Polri Apresiasi Pemanfaatan Tehnologi Untuk Penanganan Karhutla Di Riau

Saat di komfirmasi Tim Media grup Indra Noval Sebagai Suplayer beras BSP di Kampar mengatakan, jika KPM menganggap beras tidak layak, maka sebaiknya jangan diterima.

Kata Indra Noval, beras yang dia pasok adalah beras pulen dari sawah yang dia garap sendiri. Oleh karena itu, ia menjamin kualitas beras baik dan masih segar karena baru dipanen.

Ia pun mengaku tidak main-main dalam menyediakan beras yang baik bagi KPM. “Saya ndak main-main, saya ini bukan pedagang, saya petani,” ucap Indra Noval.

Indra Noval juga mengklaim beras sisa setiap bulannya tidak pernah dia bagikan untuk bulan berikutnya demi mencegah penurunan kualitas beras yang akan dikonsumsi rakyat penerima bantuan.Tutupnya

(Tim Media Grup)