Minyak Langka, Kendaraan Mengular di SPBU Labuhanbatu Raya

Daerah15 Dilihat

Minyak Langka, Kendaraan Mengular di SPBU Labuhanbatu Raya

LABUHANBATU,transparansi indonesia.co.id  langkanya BBM menyebabkan mengularnya kendaraan di setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Labuhanbatu Raya. Bahkan, sejumlah pengendara dan pengguna jalan lain merasa terganggu dan kecewa.

Mengularnya kendaraan tersebut sangat berdampak bagi aktivitas anak sekolah, ASN dan karyawan yang hendak berangkat belajar maupun bekerja.

Pantauan awak media ini, Jumat (15/10/2022) akibat dari antrian pengisian bahan bakar premium dan solar menjadi penyebab utama terjadinya kemacetan yang panjang di sejumlah titik di wilayah hukum Polres Labuhanbatu (Labura, Labusel, Labuhanbatu).

Baca juga:  Ketua Umum GMDM,FOKAN:” Hadapi COVID19, Masyarakat Butuh Bantuan bukan Retorika “

Kemacetan bisa sampai mencapai 4 kilometer. Bahkan, lumpuh total bisa memakan waktu sampai 1 jam baru bergerak kendaraan secara berlahan, hal ini disinyalir akibat jalan sempit dan lebih parahnya lagi jarak SPBU Blok Songo yang berdekatan seperti di Jalan Lintas Sumatera, Titi kembar, Kampung Berdagai, Kota Pinang, kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Meskipun tampak di lapangan sejumlah polisi dari satuan lalulintas, namun hal itu masih dianggap tidak mampu melakukan penertiban kendaraan. Karena semua pengendara ingin saling mendahului dan berakibat macet total.

Kapolres AKBP Deni Kurniawan melalui Kasat Lantas Polres Labuhanbatu AKP Rusbeny, menjelaskan, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin agar tidak terjadi antrian panjang yang berakibat terganggunya pengguna jalan lain.

Baca juga:  Pemkab Pegunungan Bintang Gandeng PLN Menuju Oksibil Terang 24 Jam

“Kita sudah melakukan pemberitahuan kepada pihak – pihak SPBU agar membagi secara merata bahan bakar solar. Yang pastinya penyebab utamanya adalah kelangkangaan BBM solar,” tandasnya.

Ia juga mengimbau bagi pengendara penguna jalan lain untuk waspada dan jangan saling mendahului pada saat ada antrian di jalan.
liputan Alman
Editor Harry Dharmawan p Ginting