Riau, transparansiindonesia.co.id – Pembangunan MCK yang ada di Desa Batu Sasak, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, mendapat sorotan dari Lembaga Swadaya Masyarakat Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (LSM AMTI).
Pasalnya pembangunan yang dianggarkan dengan jumlah fantastis tersebut, diduga tak dikerjakan dengan baik, karena sejak selesai dibangun pada medio 2019 silam, MCK tersebut tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga bisa dibilang pembangunan tersebut mubasir oleh karena tidak memiliki asas manfaat.
Maka dari itu LSM AMTI, melalui ketua umum DPP Tommy Turangan SH, meminta agar Kejaksaan Negeri Kampar (Kejari Kampar), untuk menyelidiki akan pembangunan MCK tersebut, karena diduga banyak kejanggalan dan kecurangan yang terjadi.
“Anggaran untuk pembangunan MCK tersebut mencapai Rp.500 juta, namun bangunan yang dibangun dengan ukuran 6 X 8 Meter, tidak begitu mewah sehingga diduga ada Mark-Up dalam pelaksanaan pembangunan MCK tersebut, maka dari itu kami meminta agar pihak Kejari dan instansi berkompeten lainnya untuk menyelidiki akan proses pembangunan MCK, jangan sampai ada uang negara yang dirugikan,” kata Tommy Turangan SH.
Dikatakannya pula, pembangunan MCK yang dianggarkan dengan anggaran Rp.500 juta, kemungkinan perencanaannya kurang matang, dikarenakan masyarakat tidak bisa menggunakan fasilitas tersebut, padahal lokasinya dekat dengan tempat ibadah.
“Intinya kita mendesak agar instansi terkait dalam hal ini didalamnya Kejari Kampar, untuk menyelidiki akan dugaan kecurangan yang terjadi dalam pembangunan MCK tersebut, dengan memanggil pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam proses pembangunan tersebut baik itu instansi maupun pihak ketiga, atau penyedia jasa,” tegas Turangan.
(red/TI)*
