Tanamkan Karakter PAK, Ecep Kustiwa: Tidak Berkah Bikin Susah, Tidak Halal Bikin Sial

Daerah, Purwakarta193 Dilihat

Purwakarta, transparansiindonesia –  Pengertian, Sikap, Perilaku antikorupsi perlu ditanamkan sejak dini!, agar kedepan kebiasaan untuk menjalankan hal baik dan benar menjadi kebiasaan setiap hari, bahkan kejujuran menjadi sesuatu yang kurang jika tidak di jalani.

Korupsi, menjadi perilaku yang saban hari kita dengar dimedia dan obrolan disana sini, ditangkap di proses diadili, namun selalu ada dan ada lagi, seolah hukuman bagi pelaku korupsi tidak menjadi pelajaran yang berarti, entah sebab dari hukuman yang kurang berat atau hukum peraturan, Undang-undang yang tidak pasti. Yang pasti, kesadaran anti korupsi perlu terus ditanamkan sejak dini agar bangsa tetap tegak kokoh berdiri.

“Karakter anti korupsi memang harus ditanamkan sejak dini, mulai dari berperilaku jujur, disiplin kerja keras dan hidup sederhana”. Terang Ecep Kustiwa, kepala sekolah SMPN 10 Purwakarta, saat mengikuti kegiatan pengambilan video Syuting pendidikan anti korupsi berbasis karakter oleh komisi pemberantasan korupsi (KPK), di sekolahnya Senin (24/7).

“Pertama kejujuran. Jujur itu karakter, yang perlu ditanamkan sejak dini, dilatih, dibiasakan. jadi tidak bisa misal bilang menunggu hidayah baru kemudian jujur”, terangnya.

“Kemudian, lanjut Ecep, disiplin, tidak disiplin juga merupakan perbuatan tidak terpuji, karena akan membawa dampak buruk terhadap diri dan tempat dirinya bekerja, atau akan siap merugi kalau ber wirausaha, menyebabkan ketidak puasan customer dan sebagainya”, Ungkapnya

Kerja keras juga Ecep kemukakan sebagai salah satu karakter baik yang mesti di tanamkan.

“Tuntutan pada diri kita adalah bergerak atau kerja, positif pastinya. Dengan semangat etos kerja keras, akan berdampak positif pada pola pikir kita, berusaha untuk menuntaskan segala bentuk pekerjaan yang diembannya dengan cepat baik dan benar sehingga hasilnya pun memuaskan”., terangnya.

Hidup sederhana juga Ecep tegaskan merupakan satu sikap yang dapat mencegah perbuatan tercela.

“Berikutnya hidup sederhana, fokus pada kebutuhan pokok (primer), ada lebih ditabung dan jangan lupa sosial atau beramal. Banyak perilaku menyimpang karena bergaya hidup mewah. Orang lain punya apa panas, orang lain jalan- jalan kemana panas, sehingga untuk memenuhi keinginan bergaya hidup glamour tersebut apapun dilakukan”jelasnya.

“Jadi, lanjut Ecep, intinya gini, Bumi beserta isinya diciptakan Tuhan cukup untuk kebutuhan hambanya, tetapi tidak untuk keserakahannya. Kunci hidup bahagia itu bersyukur, dengan bersikap jujur, disiplin, kerja keras dan sederhana. Juga perlu diketahui bahwa yang tidak berkah hanya akan bikin susah, yang tidak halal hanya akan bikin sial”. Pungkas Ecep.

 

MDI