JAKARTA, TI – Para elite politik saat ini terkesan menunjukkan sikap mabuk kekuasaan untuk kepentingan pribadinya.
Hal tersebut dikatakan ketua umum DPP LSM-AMTI, Tommy Turangan SH menanggapi isu-isu politik saat ini ditengah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memimpin republik ini.
Maka dari itu, ia menekankan pentingnya edukasi dan ilmu politik diajarkan kepada generasi muda mulai saat ini. Karena, Turangan berpendapat generasi muda merupakan orang yang diharapkan dapat mampu mengubah paradigma tersebut.
“Kepada siapa kita boleh berharap di negeri ini? Sekali lagi saya katakan, bukan pada orang-orang generasi seperti model saya ini. Kita tidak punya harapan banyak pada usia-usia seperti ini. Seharusnya tahu diri, jangan terus-menerus mabuk dengan kekuasaan dan keinginan membangun interest pribadi dan kelompok,” ujarnya.
Selanjutnya Turangan menilai, anak muda saat ini dapat diandalkan bila diberi pendidikan politik dengan baik. Harapan tersebut menurut Turangan termasuk dengan sikap generasi muda yang mau berjuang dan memiliki idealisme kuat.
“Tapi saya ingin menaruh harapan pada remaja bangsa ini, ada remaja yang masih mempunyai dedikasi, mempunyai cita-cita yang besar dan idealisme mereka. Di sana masih ada kejujuran, masih ada keberanian, dan masih ada keinginan untuk memperbaiki dan berjuang untuk suatu negeri hebat,” tambah Turangan.
Namun, Turangan meminta agar para generasi muda tetap menghormati senior sebagai pendahulu. Dia juga berpesan kepada para senior agar memberi kesempatan kaum muda untuk ambil bagian dalam politik dan membangun bangsa.
“Kita hormati generasi senior kita, tapi generasi senior pun harusnya bisa tahu diri untuk menyatakan sudah saatnya kaum remaja kita lah yang harus kita perkuat untuk masa depan bangsa dan negara yang kita cintai ini,” jelas Turangan.
“Maka program remaja per-negara ini ialah ibarat keberadaan kita di satu oase di tengah-tengah padang pasir yang sulit untuk mendapatkan situasi kerimbunan dan mungkin setetes air, kita membawakan secangkir air,” sambungnya.
Lebih lanjut, Turangan mengatakan bahwa mabuk kekuasaan seperti yang dipertontonkan oleh para elite politik saat ini apalagi dengan menunjukkan suatu kepentingan pribadi dan mengorbankan kepentingan umum.
Seperti yang menjadi isu dan perbincangan publik saat ini terkait dengan pernyataan sikap dari sejumlah purnawirawan TNI yang didalamnya ada poin untuk menurunkan Gibran dari jabatan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Ditegaskan Turangan bahwa, Gibran Rakabuming Raka merupakan wakil presiden republik indonesia pilihan rakyat, dan jabatan tersebut dilindungi oleh undang-undang.
“Jangan hanya karena kepentingan segelintir elite politik dan menghembuskan isu-isu menurunkan wakil presiden, jangan karena mabuk kekuasaan sehingga mengorbankan kepentingan publik, ingat,, jabatan Mas Gibran sebagai wapres dilindungi undang-undang,” tegas Tommy Turangan SH. (T2)*