Pemberian Makanan Tambahan, Upaya Pemdes Tumani Intervensi Stunting Melalui Posyandu

Minsel151 Dilihat

Minsel, transparansiindonesia.co.id – Pencegahan dan penanganan stunting menjadi salah satu prioritas program prioritas pemerintah saat ini.

Upaya pencegahan dan intervensi stunting dimulai dari desa yang menjadi pelayanan terdekat kepada masyarakat.

Seperti yang dilakukan oleh pemerintah desa Tumani, Kecamatan Maesaan terus melakukan intervensi dan pencegahan stunting.

Upaya pencegahan stunting dari pemerintah desa Tumani dilaksanakan dalam kegiatan posyandu dengan memberikan edukasi kepada masyarakat terutama ibu hamil dan dan orang tua yang memiliki balita, serta juga memberikan makanan tambahan bergizi.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Stunting terjadi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan.

Stunting diukur berdasarkan tinggi badan anak dibandingkan dengan usianya. Anak yang tingginya berada di bawah batas ambang untuk usianya dianggap mengalami stunting.

Stunting terjadi akibat gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar usianya.

Baca juga:  Melalui Posyandu, Pemdes Lompad Baru Laksanakan PMT Bagi Balita, Bumil Dan Lansia

Penyebab utamanya adalah malnutrisi jangka panjang dan infeksi yang sering terjadi, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan anak (sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun.

Dalam pelaksanaan posyandu di desa Tumani, pemerintah desa seperti yang disampaikan oleh penjabat HukumTua Fesna Assa melaksanakan pemberian makanan tambahan bergizi kepada ibu hamil dan balita.

“Hal tersebut kita lakukan dalam upaya pemerintah desa mencegah dan mengintervensi stunting di desa Tumani, kita berikan makanan tambahan bergizi,” ujar Penjabat HukumTua Fesna Assa.

Pengaturan pemberian makanan tambahan bergizi, diatur oleh para kader kesehatan desa yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan.

Pelaksanaan posyandu di desa Tumani, selain memberikan makanan tambahan bergizi, juga melayani pemeriksaan kesehatan yang dilayani oleh para tenaga kesehatan dari Puskesmas Maesaan.

Kegiatan posyandu desa Tumani, selain melayani pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan balita, juga dilaksanakan posyandu lansia dan posyandu remaja.
Para lansia dalam posyandu tersebut juga mendapatkan makanan tambahan, serta remaja mendapatkan vitamin penambah darah.

“Makanan tambahan yang diberikan berupa makanan bergizi, susu, telur ayam rebus, bubur kacang hijau dan buah,” jelas Fesna Assa.

Baca juga:  Bonny Mawitjere Dipercayakan Jabat Plt Camat Motoling Timur

Dikatakan Fesna Assa bahwa kegiatan posyandu desa Tumani dibiayai melalui anggaran dana desa, termasuk belanja makanan tambahan.

“Untuk biaya yang timbul dalam kegiatan posyandu termasuk belanja makanan tambahan bergizi tersebut, dianggarkan melalui anggaran dana desa Tumani tahun 2025,” kata Penjabat HukumTua Fesna Assa.

Maka dari itu, ia mengajak kepada warga masyarakat yang wajib ikut posyandu untuk memanfaatkan setiap kegiatan posyandu yang rutin dilaksanakan setiap bulan, untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan juga makanan tambahan bergizi.

Ia pun menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada para kader kesehatan desa yang terus melaksanakan tugas dan tanggung jawab, membantu pelaksanaan posyandu termasuk penyediaan makanan tambahan untuk disalurkan kepada masyarakat yang mengikuti posyandu.

Anggaran dana desa Tumani tahun 2025, selain dialokasikan untuk membiayai kegiatan posyandu, juga dialokasikan untuk membiayai berbagai kegiatan lainnya, termasuk pembangunan infrastruktur desa, ketahanan pangan dan penyaluran BLT. (Hen)*

Yuk! baca berita menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *