Upaya Pencegahan Stunting, Pemdes Pontak Satu Berikan Makanan Tambahan Dalam Giat Posyandu

Minsel92 Dilihat

Minsel, transparansiindonesia.co.id – Salah satu prioritas penggunaan anggaran dana desa adalah untuk pencegahan dan intervensi stunting, yang terus menjadi perhatian serius pemerintah saat ini.

Pemerintah desa, diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam pencegahan dan intervensi stunting, karena pemerintah desa tentunya adalah pelayan terdekat kepada masyarakat.

Anggaran dana desa tahun 2025, wajib mengalokasikan anggaran untuk kegiatan posyandu dan PKK, yang didalamnya ada alokasi untuk belanja makanan tambahan bergizi, guna diberikan kepada ibu hamil dan balita untuk mencegah stunting.

Desa Pontak Satu, Kecamatan Ranoyapo, Kabupaten Minahasa Selatan merupakan salah satu desa penerima manfaat anggaran dana tahun 2025, dan tentunya pula telah mengalokasikan anggaran untuk kegiatan posyandu.

Dan pada kegiatan posyandu desa Pontak Satu di bulan Juli, pemerintah desa melalui tim penggerak PKK dan para kader kesehatan desa menyediakan dan memberikan makanan tambahan bergizi kepada para peserta posyandu yang hadir.

Diketahui, bahwa kegiatan posyandu di Pontak Satu, selain ada posyandu balita dan bumil, juga ada pelayanan posyandu lansia dan posyandu remaja.

Baca juga:  Pelayanan Prima Disdukcapil Minsel Diganjar Penghargaan Oleh Kementerian PAN-RB

Dikatakan Penjabat HukumTua desa Pontak Satu, Noldi Lumenta SE bahwa pihaknya dalam hal ini pemerintah desa sesuai dengan APBDes telah mengalokasikan anggaran dari dana desa untuk kegiatan posyandu, termasuk belanja makanan tambahan bergizi.

“Makanan tambahan yang diberikan ini, merupakan hasil olahan para kader kesehatan, karena sesuai dengan arahan yang disampaikan bahwa pemberian makanan tambahan dalam kegiatan posyandu harus mengedepankan produk lokal desa,” jelas Noldi Lumenta.

Noldi Lumenta yang memantau langsung kegiatan posyandu yang digelar di Kantor Desa pada Rabu, 23 Juli 2025 menyampaikan apresiasinya karena para wajib posyandu, baik itu ibu hamil, bayi dan balita, serta lansia dan remaja antusias datang ke posyandu.

Dimana, selain mendapatkan makanan tambahan bergizi, para peserta posyandu juga mendapatkan pelayanan kesehatan dari tenaga kesehatan dari Puskesmas Poopo, Kecamatan Ranoyapo.

Baca juga:  Sebanyak 29 KPM Raraatean Terima BLT-DD Triwulan Pertama 2025

Adapun makanan tambahan bergizi yang diberikan, diantaranya nasi putih bersama lauk, daging ayam, telur rebus, bubur kacang hijau, buah dan susu, yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

“Bagi para bayi, tetapkan mengutamakan ASI, dan ini namanya makanan tambahan sehingga tentunya ada makanan pokok lainnya yang harus diberikan oleh orang tua guna mencukupi kebutuhan gizi bayi dan ibu hamil untuk pencegahan stunting,” ujar Noldi Lumenta.

Untuk diketahui, Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.

Stunting terjadi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan.

Stunting diukur berdasarkan tinggi badan anak dibandingkan dengan usianya. Anak yang tingginya berada di bawah batas ambang untuk usianya dianggap mengalami stunting. (Hen)*

Yuk! baca berita menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *