“Ringgo Radityo: Jalan Nasional Harus Dibangun dengan Integritas, Bukan Sekadar Anggaran”.
TRANSPARANSIINDONESIA.CO.ID, MANADO,- Natal 2025 tidak dibiarkan berlalu sebagai rutinitas seremonial di lingkungan Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Utara.
Dari ruang kerja teknokratik yang sarat tanggung jawab publik, Kepala Satuan Kerja PJN Wilayah I BPJN Sulut, Ir. Ringgo Radityo, ST., M.Eng., IPU., ASEAN Eng., melontarkan pesan lugas: integritas, profesionalisme, serta keberpihakan pada kepentingan masyarakat harus menjadi kompas utama pembangunan infrastruktur jalan nasional.
Ucapan Selamat Hari Natal 25 Desember 2025 dan Tahun Baru 2026 disampaikan Ringgo kepada seluruh jajaran PJN Wilayah I, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), mitra kerja, serta masyarakat Sulawesi Utara.
Namun lebih dari sekadar sapaan akhir tahun, pernyataan tersebut sarat penegasan sikap terhadap arah kerja institusi di tengah tantangan pembangunan yang semakin kompleks.
Bagi Ringgo, Natal menghadirkan makna mendalam yang relevan dengan tugas aparatur negara. Nilai kasih, pengorbanan, dan pengharapan tidak berhenti pada ranah spiritual, melainkan wajib diterjemahkan ke dalam tindakan nyata, terutama dalam pengelolaan proyek infrastruktur strategis.
“Natal mengingatkan tentang kasih dan pengorbanan. Nilai itu harus hidup dalam setiap keputusan, setiap pekerjaan, dan setiap tanggung jawab yang diemban sebagai pelayan masyarakat,” tegas Ringgo.
Pernyataan tersebut menohok langsung pada jantung persoalan pelayanan publik kepercayaan.
Ringgo menegaskan bahwa kepercayaan masyarakat hanya dapat dijaga melalui kerja profesional, disiplin, serta keberanian menjaga integritas dalam setiap tahapan pembangunan dan pemeliharaan jalan nasional.
Ia menekankan bahwa infrastruktur jalan bukan sekadar bentang aspal dan beton, melainkan denyut utama mobilitas sosial dan ekonomi daerah.
Kualitas pekerjaan, keselamatan pengguna jalan, serta keberlanjutan lingkungan menjadi indikator mutlak yang tidak dapat ditawar.
“Jalan nasional adalah urat nadi perekonomian, kesalahan kecil dalam perencanaan maupun pelaksanaan dapat berdampak besar bagi masyarakat. Karena itu, seluruh pekerjaan harus dilaksanakan secara bertanggung jawab dan berorientasi mutu,” ujarnya.
Memasuki Tahun Baru 2026, Ringgo menyampaikan ajakan terbuka kepada seluruh jajaran PJN Wilayah I BPJN Sulawesi Utara untuk menaikkan standar kerja.
Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta mitra kerja sebagai kunci keberhasilan program infrastruktur.
Menurutnya, capaian kinerja tidak hanya diukur dari serapan anggaran, tetapi dari manfaat nyata yang dirasakan masyarakat. Ketepatan waktu, kualitas teknis, serta akuntabilitas publik menjadi tolok ukur utama dalam setiap program.
“Kerja kolaboratif dan komitmen bersama menjadi fondasi utama. Dengan kebersamaan, target kinerja 2026 dapat dicapai tanpa mengorbankan kualitas,” kata Ringgo.
Ucapan Natal dan Tahun Baru tersebut sekaligus menjadi bentuk apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat Sulawesi Utara yang telah memberikan dukungan sepanjang tahun 2025.
Ringgo menilai dukungan publik merupakan energi penting dalam menjaga konsistensi pembangunan infrastruktur nasional di daerah.
Di ujung tahun, pesan Ringgo terdengar jelas, Natal bukan sekadar perayaan, dan Tahun Baru bukan hanya pergantian kalender. Keduanya adalah momentum evaluasi dan peneguhan arah—bahwa pembangunan jalan nasional harus berjalan seiring dengan integritas, tanggung jawab, dan keberpihakan pada kepentingan rakyat.
(kontributor sulut, wahyudi barik)
