Papua, transparansiindonesia.com – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ditanah Papua, turut disoroti oleh Komunitas pemerhati Pilkada Papua, dimana Putra-Putri Papua menginginkan agar pelaksanaan Pilkada di tanah Papua berlangsung aman dan tidak ada intervensi dari siapapun termasuk Pj Gubernur Papua.
Maka dari itu Komunitas yang dipimpin oleh Yan Matuan, mengatakan demi menjaga kepentingan Pilkada damai, dan netralitas Pj Gubernur Papua, dalam menyelenggarakan pemerintahan ditanah Papua, maka Komunitas Pemerhati Pilkada menyampaikan kepada Pj Gubernur Papua agar jangan ada pergantian pejabat ataupun gerakan tambahan yang dilakukan dalam minggu tenang, mengingat Papua masuk dalam zona merah pilkada.
Dari hal tersebut maka Putra-Putri Papua atau Komunitas Pemerhati Pilkada, melakukan aksi damai ya g dilaksanakan pada minggu 24 Juni 2018, dan adapun tuntutan mereka adalah sebagai berikut;
1. Kami Putra dan Putri Papua meminta Pj Gubernur Papua agar netral dan tidak mendukung salah satu kandidat.
2. Kami Putra dan Putri Papua meminta tidak adanya pergantian pejabat ditanah Papua di minggu tenang ini.
3. Kami Putra dan Putri Papua Ingin Pilkada damai ditanah Papua, dan jangan memunculkan konflik ditanah Papua demi kepentingan pusat.
4. Kami Putra dan Putri Papua, meminta agar TNI/Polri menjaga keamanan dan kenyamanan selama minggu tenang Pilkada Papua.
Itulah keempat poin tuntutan, yang juga menekankan agar Pj Gubernur Papua menjaga netralitasnya selama pelaksanaan Pilkada berlangsung, agar tidak menimbulkan potensi-potensi konflik di tanah Papua.
“Kami harap Pj Gubernur untuk fokus menjalankan pemerintahan dan mensukseskan pilkada damai ditanah Papua agar berlansung jujur dan adil, apabila tuntutan kami ini tidak di indahkan, maka kami siap mengepung kantor Gubernur untuk melaksanakan protes keras.” tegas Mukuan selaku koordinator aksi.
(red/TI)*