Jakarta/transparansiindonesia.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk Fredrich Paulus mengaku tidak mengetahui ada campur tangan dari Luhut Binsar Pandjaitan terkait penunjukkan dirinya sebagai pengganti Idrus Marham.
Namun, dia menyebut Luhut sebagai komandannya.
“Saya tidak tahu apakah Pak Luhut ada campur tangan, tapi yang jelas beliau komandan saya,” kata Lodewijk di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (22/1).
Lodewijk menjelaskan, Luhut pernah menjadi atasannya Detasemen 81 Penanggulangan Teror atau Sat-81/Gultor. Lodewijk masuk dalam satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat pada 1981, dua tahun kemudian atau 1983 dia direkrut Luhut di Sat-81/Gultor.
Saat itu, Luhut yang masih berpangkat Mayor Infanteri adalah Komandan Sat-81/Gultor.
Sedangkan wakilnya adalah Prabowo Subianto yang kala itu berpangkat Kapten Infanteri. (red/TI)*