Minsel, transparansiindonesia.com – Bencana Gempa Bumi dan Tsunami yang melanda Kota Palu, Donggala dan sekitarnya, kini meninggalkan duka bukan saja bagi warga Sulawesi Tengah, tapi juga duka bagi Seluruh Warga Indonesia, pasca bencana tersebut, banyak warga yang kehilangan tempat tinggal, kehilangan mata pencharian, bahkan kehilangan saudara dan keluarga yang dicintai, sehingga membutuhkan uluran tangan dan bantuan dari warga Indonesia.
Tergerak dengan hal tersebut, Kecamatan Modoinding, melalui Desa-desa yang ada di kecamatan tersebut menggalang dana dan bantuan, yang nantinya akan dikirimkan ke lokasi bencana, untuk membantu para warga yang terkena dampak dari bencana yang dahsyat tersebut.
Seperti yang dilakukan oleh Desa Linelean dan Wulurmaatus, Kedua desa tersebut, mendirikan posko bantuan Palu dan Donggala di Kantor Desa masing-masing, dan para warga masyarakatpun dengan penuh semangat dan ikhlas memberikan bantuan, berupa bahan-bahan dan uang tunai, dan kesemuanya didata oleh petugas posko.
Kepala Kecamatan Modoinding, Harits Lokas ST, mengatakan bahwa bantuan-bantuan tersebut nantinya akan dibawa ke Palu, dan Donggala, melalui Posko Minahasa Selatan, untuk nantinya diharapkan dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang sangat membutuhkan bantuan di Sulawesi Tengah.
“Terima kasih kepada warga masyarakat Modoinding, para jajaran Pemerintah Desa yang sudah membuka posko bantuan bagi Palu dan Donggala, sebagimana disampaikan Ibu Bupati DR Christiany Eugenia Paruntu SE, yakni mari kita sebagai warga Minsel untuk tunjukan rasa empati dan rasa kepedulian sosial dengan memberikan bantuan, untuk meringankan saudara-saudara kita, di Kota Palu, Donggala dan sekitarnya, yang sangat membutuhkan bantuan, karena duka mereka, juga merupakan duka kita, duka Indonesia,” kata Harits Lokas.
Adapun berbagai bantuan yang terkumpul dalam aksi penggalangan bantuan bagi Warga Korban Gempa Palu dan Donggala, diantaranya, Bahan-bahan berupa mie instan, beras, susu kaleng, air mineral, pakaian layak pakai, obat-obatan dan sejumlah uang tunai yang nantinya akan dibelikan bahan.
(Hengly)*