Minsel, transparansiindonesia.co.id – – Pemerintah Kecamatan Motoling, pada Selasa 17 Desember 2019, melaksanakan Ibadah menyambut Natal yang dilaksanakan di GMIM ‘Zaitun’ Motoling Satu, dan dihadiri oleh Unsur Forkopimca Motoling, jajaran dan staf pemerintah Kecamatan Motoling, para HukumTua bersama jajaran pemerintahan desa Se-kecamatan Motoling, para Hamba-hamba Tuhan dan Lansia.
Ibadah Menyambut Natal tersebut dipimpin oleh Ketua Pdt.Megy Mundung MTh, yang selaku Ketua BPMW Motoling.

Dalam khotbahnya pdt.Megy Mundung STh mengajak kepada jemaat yang hadir untuk selalu bersyukur dengan hikmat dan anugerah Tuhan yang selalu dirasakan oleh umat manusia, apalagi menyambut Natal ini, warga jemaat harus mampu memaknai Natal dengan sesungguhnya dengan perwujudan saling mengasihi, saling mengampuni, dan selalu mengikuti ajakan-ajakan Tuhan sesuai dengan apa yang disampaikan melalui kebenaran Firman Tuhan.
Sementara itu Camat Motoling Drs.Sonny Umboh dalam sambutannya mewakili Bupati Minahasa Selatan DR.Christiany Eugenia Paruntu SE, mengatakan bahwa perayaan Natal Pemerintah Kecamatan Motoling tersebut merupakan agenda kegiatan menjelang Natal.
Dalam sambutan itu pula Camat Motoling sebagaimana dengan apa yang selalu disampaikan Bupati dalam setiap kesempatan sambutan Natal mengajak kepada warga masyarakat untuk merayakan Natal tidak dengan hura-hura dan pesta pora materi, tetapi dengan rayakan dengan secara kesederhanaan, dan maknai Natal yang sesungguhnya, makna Natal yang diwujudkan dengan saling mengasihi, saling memaafkan, stop ujaran kebencian, stop berita hoax, dan perilaku yang bisa berpotensi merusak citra sebagai warga kristiani dalam menyambut Natal.
Dalam kegiatan Ibadah menyambut Natal tersebut Camat Sonny Umboh, mewakili Bupati Tetty Paruntu juga msmberikan bingkisan Natal kepada Para Lansia, dan para Hamba-hamba Tuhan.
“Ini adalah titipan Ibu Bupati untuk para Lansia dan Hamba-Hamba Tuhan, Ibu Bupati dalam menyambut Natal ini mewujudkan makna Natal dengan berbagi kasih kepada para Lansia dan Hamba-Hamba Tuhan, sebagaimana yang diteladankan oleh para orang Majus ketika mendengar kelahiran Sang Juruselamat, langsung menemui Jusuf dan Maria dengan membawa persembahan berupa Emas, Kemenyan dan Mur,” ujar Camat Sonny Umboh.
(Hengly)*






