
Papua, transparansiindonesia.co.id – Bupati kabupaten Pegunungan Bintang yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Papua Pegunungan, Spei Yan Bidana, ST.,M.Si mengungkapkan bahwa Banteng Papua Pegunungan berkomitmen untuk ikut terlibat dalam meletakkan dasar pembangunan di daerah otonomi baru Provinsi Papua Pegunungan demi rakyat Papua Pegunungan.
Hal itu diungkapkan dalam sambutannya usai dilantik menjadi Ketua DPD PDI-Perjuangan provinsi Papua Pegunungan, Senin (6/2), oleh ketua bidang kehormatan DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun, SH.,MH yang dihadiri oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, John Wempi Wetipo, SH.,MH; Pj Gubernur Papua Tengah, Nikolaus Kondomo, SH; Pj Sekretaris Daerah Papua Pegunungan, Sumule Tumbo; dan para pengurus DPC dari 8 kabupaten; serta ratusan pengurus PAC dan para simpatisan se- provinsi Papua Pegunungan.
“Lahirnya provinsi baru Papua Pegunungan sebagai salah satu provinsi baru di tanah Papua, maka PDI Perjuangan seiring sejalan harus ikut berjuang meletakkan dasar pembangunan di Papua Pegunungan demi kepentingan rakyat, sejalan dengan pembentukan Daerah Otonomi Baru,” kata Spei Bidana yang juga Bupati kabupaten Pegunungan Bintang, (6/2).
Menurutnya, hal itu hanya bisa dilakukan dengan komitmen yang kuat, bekerja keras dan masuk dalam kekuasaan pemerintahan yang direbut lewat jalur politik dengan berjuang bersama partai penguasa milik Megawati Soekarnoputri tersebut.
“Oleh karena itu, sudah menjadi komitmen kami di DPD Papua Pegunungan untuk bekerja keras meraih satu fraksi di DPRD provinsi Papua Pegunungan pada pemilu legislatif Februari 2024 mendatang, dan bahkan bisa mengusung calon sendiri dalam pilkada Oktober 2024 nantinya,” terang Spei Bidana.
“Kami akan rapat perdana seluruh badan pengurus untuk menentukan langkah dalam bekerja. Setiap kabupaten atau Dapil saya akan kasih tugas. Misalnya di Jayawijaya 8 kursi, saya akan kasih tugas minimal dapat 4 kursi dan itu harus kerja dari bawah. Atau Lanny Jaya saya minta Kaka Briur Wenda harus dapat 3 kursi. Atau Yahukimo, saya tugaskan adik Hengky Bayage dari 11 kursi kita target 5 kursi. Intinya, kita harus berjuang dapat satu fraksi di DPRP agar bisa usung figur kita,” ungkapnya.
Karier birokrat Spei Bidana sebelum terpilih menjadi Bupati Pegunungan Bintang dan Ketua DPD PDI-Perjuangan provinsi Papua Pegunungan, dimulai dari menjadi Dosen Luar Biasa Geotektonik di Universitas Sains Teknlogi Jayapura (2005-2008), Staf BAPPEDA Pegunungan Bintang (2003-2006), Kasubid Lingkungan Hidup BAPPEDA Pegunungan Bintang (2007-2009), Kabid Ekonomi BAPPEDA Pegunungan Bintang (2009-2011), Kabid Fispra BAPPEDA Pegunungan Bintang (2011-2014), Plt Kepala BAPPEDA Pegunungan Bintang (2014-2015), Kepala BAPPEDA Pegunungan Bintang (2015-2016), Nota Dinas Energi dan Pertambangan, Dinas ESDM Provinsi Papua (2016-2018), Kepala Cabang Dinas ESDM Wilayah Pegunungan Bintang, Provinsi papua (2018-2020) hingga menjadi Bupati Pegunungan Bintang (2021-Sekarang).
Spei Yan Bidana sebelumnya pernah menempuh pendidikan dasar di SD Inpres Oklip, Pegunungan Bintang dan lulus pada tahun 1989. Ia melanjutkan pendidikan ke SMP YPPK Bintang Timur Oksibil, Pegunungan Bintang, lulus pada tahun 1992. Kemudian melanjutkan pendidikan ke SMA Teruna Bhakti Waena, Jayapura dan lulus pada tahun 1995.
Ia kemudian menempuh pendidikan sarjana S1 jurusan Teknik Geologi, di Sekolah Tinggi Teknologi Nasional yang kini berganti nama menjadi Institut Teknologi Nasional Yogyakarta dan lulus tahun 2001. Ia kemudian melanjutkan Pendidikan Pascasarjana S2 Magister Sains di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan lulus pada tahun 2003.
Dalam karier organisasi, selama masa kuliah di Daerah Istimewa Yogyakarta, Spei Bidana pernah menjadi ketua Mahasiswa Katolik Papua Yogya-Semarang dan Ketua KNPI. Ia juga menjadi pendiri Forum Mahasiswa Teknologi Mineral Papua di Yogyakarta. Setelah pemekaran Kabupaten Pegunungan Bintang dari kabupaten Jayawijaya, ia kemudian mendirikan organisasi Pelajar dan Mahasiswa/i asal kabupaten Pegunungan Bintang yang sedang menempuh pendidikan di pulau Jawa.
Pada masa menjadi Bupati kabupaten Pegunungan hingga saat ini, Spei Bidana eksis memperjuangkan daerahnya dari keterisolasian wilayah melalui lobi-lobi ke tingkat nasional.
Berdirinya Universitas Okmin Papua di Oksibil, Pegunungan Bintang adalah satu langkah maju hasil perjuangan Spei Bidana di Kementerian Pendidikan.
Diberitakan beberapa media nasional sebelumnya, Universitas Okmin Papua menjadi pusat peradaban melanesia Papua di kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan dan Papua secara universal.
(AL)

