Pekanbaru, TI. Bupati Kampar, Ahmad Yuzar, baru-baru ini menjadi sorotan. Pasalnya karena dinilai tidak konsisten dalam menjalankan roda pemerintahan.
Wakil Bupati Kampar, Misharti, dianggap lebih dominan dalam memimpin daerah. Beberapa kejadian yang memperkuat asumsi ini adalah Misharti yang memimpin Rapat Pleno Ke-1 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Kampar Tahun 2025.
Kritikan terus mengalir, bahkan melalui Ketua Wawasan Hukum Nusantara (WHN) DPC Kampar, Udo Muslim ikut menyoroti.
Muslim menegaskan seharusnya Bupati Kampar seharusnya lebih konsisten dan tegas dalam menjalankan roda pemerintahan.
Kata Muslim, beberapa tim pemenang Ahmad Yuzar juga mengaku bahwa mereka kesulitan mendapatkan pekerjaan proyek karena Misharti telah memiliki tim sendiri yang menangani proyek-proyek disetiap Dinas.
Menurut Muslim bahwa Ahmad Yuzar kini telah tertekan oleh Misharti. Bahkan dugaan semakin kuat karena beberapa keputusan yang diambil Bupati seolah-olah harus berbisik dengan wakilnya.
“Kedepan kalau Bupati tidak tegas Kampar bisa kacau. Belum apa apa Misharti lebih dominan mengusai Kampar ditambah proyek dikuasai oleh timnya, skandal besar ini jelas butuh perubahan serius,”pungkas Ketua WHN Kampar kepada wartawan (15/7/25).
Diketahui Ahmad Yuzar dan Misharti resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kampar pada 20 Februari 2025 oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk periode 2025-2030. Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya kepala daerah untuk membela kepentingan rakyat dan bekerja dengan transparan dan inovatif .
Selanjutnya dalam beberapa kesempatan, Ahmad Yuzar telah menunjukkan komitmennya untuk memajukan Kabupaten Kampar. Namun, dinamika internal pemerintahan tampaknya masih perlu diperbaiki untuk mencapai tujuan tersebut. (Ht).