Minsel, transparansiindonesia.co.id – Desa Liandok, Kecamatan Tompasobaru, Kabupaten Minahasa Selatan, mengeluh dengan kondisi akses jalan yang rusak dan bahkan nyaris amblas.
Bahkan, tak hanya warga desa Liandok, masyarakat yang berada di daerah transmigrasi juga ikut mengeluhkan kondisi akses jalan yang rusak dan nyaris amblas.
Kondisi akses jalan, seperti yang viral di media sosial menunjukkan akses jalan yang telah amblas hingga setengah badan jalan.
Jalan tersebut hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, sedangkan kendaraan roda empat harus ekstra hati-hati, dimana masyarakat melakukan perbaikan dengan meletakkan kayu seadanya yang juga sangat beresiko.
Akses jalan yang hampir amblas dan putus tersebut, sangat menggangu aktivitas perekonomian masyarakat, yang juga bukan saja dari masyarakat Liandok dan Transmigrasi, tapi juga masyarakat desa Karowa, Torout, Tompasobaru Satu, Tompasobaru Dua, dan masyarakat yang sering melalui jalan tersebut.
Karena, selain sebagai akses jalan menuju ke desa Liandok dan Transmigrasi, akses jalan tersebut juga merupakan akses sentra perekonomian masyarakat sebagian masyarakat kecamatan Tompasobaru.
Respon cepat dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk perbaikan akses jalan tersebut, karena bila terlambat ditangani kemungkinan akses jalan tersebut akan amblas total dan memutuskan akses jalan menuju desa Liandok dan Transmigrasi.
“Berharap agar segera ada respon cepat dari pemerintah untuk memperhatikan dan melakukan perbaikan jalan ini, karena bukan saja di satu titik, tapi ada beberapa titik disepanjang jalan ini yang jug berpotensi terjadinya amblas, semoga perhatian pemerintah terhadap masyarakat dapat segera direalisasikan,” ujar beberapa warga.
Apalagi, kondisi akses jalan yang sangat rusak dan drainase yang tidak berfungsi, maka ancaman amblas susulan bisa saja terjadi kapan saja.
Sebagai akses jalan sentra perekonomian masyarakat, tentunya ini harus menjadi perhatian dan harus ada respon cepat dari pemerintah, untuk segera secepatnya melakukan perbaikan akses jalan.
Karena, bila sampai akses jalan tersebut putus dan amblas, akan membuat masyarakat desa Liandok dan Transmigrasi terisolir, karena jalan tersebut merupakan satu-satunya akses jalan menuju ke pusat kecamatan dan pusat kabupaten. (Hen)*