Sulut/transparansiindonesia.com – Pernyataan dari salah satu pengurus DPD 1 Golkar Sulut, yakni Yaya Wangania yang adalah wakil sekretaris Golkar Sulut, mengenai beberapa keputusan politik yang diambil DPD 1 Golkar Sulut jelang pilkada serentak di Sulut, kepada sejumlah wartawan beberapa hari lalu, langsung mendapat respon dari sejumlah pengurus partai Golkar lainnya.
Tommy Turangan SH, salah satu pengurus DPD Golkar Sulut dibidang media dan penggalangan opini, mengatakan bahwa pernyataan Wangania tersebut tidak mendasar dan sangat memalukan diri sendiri, apalagi ia (Wangania-red) meminta untuk mengevaluasi kinerja Ketua DPD 1 Tetty Paruntu.
“Kepemimpinan Ketua DPD 1 Golkar Sulut adalah sah dan sudah sesuai prosedur, apalagi sejak dibawah kepemimpinan dari Srikandi Minsel ini, Golkar semakin baik dan sudah menunjukan kemajuan dengan langkah-langkah politik yang diambil, apalagi ditunjang dengan sosok atau figur yang sangat cerdas dan inovatif dari seorang Tetty Paruntu, akan mampu membawa kembali kejayaan Golkar seperti dahulu.” kata Turangan.
Turangan pun meminta agar terkait pernyataan Wangania tersebut, DPD 1 Golkar dapat memberikan sanksi tegas dan kalau perlu sampai pada pemecatan, karena menurut Turangan, pernyataan Wangania tersebut bisa merusak kekompakan, persatuan dan soliditas Partai Golkar jelang Pilkada Serentak.
Wakil Ketua DPD 1 Partai Golkar Sulut Feryando Lamaluta mengatakan bahwa pernyataan Wangania tersebut sangat mengejutkan dan tidak mendasar, serta terkesan mengada-ada, yang sepertinya ada bentuk perlawanan daei seorang kader kepada pimpinan.
“Kita akan ambil tindakan tegas, dan segera akan dilaksanakan, serta tidak ada tawar-menawar, karena bisa merusak soliditas partai dalam menghadapi pilkada serentak 2018 dan Pemilu serta Pilpres 2019 mendatang” kata Lamaluta.
Pernyataan Wangania ini merupakan salah satu upaya yang terindikasi hendak melemahkan eksistensi dan soliditas partai dibawah kepemimpinan Christiany Eugenia Paruntu SE, selaku ketua DPD 1.
“Partai mempunyai pakta integritas yang telah disepakati seluruh pengurus dibawah kepemimpinan Ibu Tetty Paruntu.” tambah Lamaluta. (red/TI)*
