Orang Tua Siswa Kecewa, Cabor Karate Dalam O2SN Minsel Alami Penundaan

Minsel772 Dilihat

Minsel, transparansiindonesia.com — OrangTua siswa yang anaknya mengikuti O2SN, dalam cabang olahraga Karate, mengeluh.. Bagaimana tidak kelalaian dari panitia menjadi penyebabnya dikarenakan pihak panitia penyelenggara O2SN untuk Cabor Karate, jauh-jauh hari tidak menghubungi tim medis, untuk mendampingi selama kegiatan berlangsung.

Namun menurut Kabid Kepemudaan dan Olahraga, sekaligus penanggung jawab dalam kegiatan cabor karate, Jhon Wariki mengatakan, bahwa sebenarnya panitia sudah menghubungi tim medis sebelum kegiatan dilaksanakan, namun sampai saat yang ditetapkan tim medis belum juga datang, sehingga panitia memutuskan menunda pertandingan dikarenakan tidak adanya tim medis.

Namun keputusan panitia, mendapat respon dari para orangtua siswa yang mengeluhkan keputusan dari panitia tersebut.

Menurut salah satu orangtua murid, yakni Bobby Rengkung, yang anaknya mengikuti O2SN ini, mengeluhkan panitia yang lalai mempersiapkan agenda ini, sehingga cabor Karate yang memang sangat rentan dengan Cedera karena sering terjadi adu fisik, tidak didampingi Tim Medis.

Baca juga:  Siapkah 167 BUMDes Di Minsel Kelola Ketapang Dari Dandes..?

“Ini kelalaian pihak panitia yang tidak menghubungi tim medis jauh-jauh hari… Jujur kami sebagai orang tua murid sangat kecewa dengan penundaan ini, hanya karena kelalaian dari panitia, yang tidak menyiapkan tim medis.” kata Rengkung mewakili orang tua yang lain.

Dari pantauan awak media jurnalist transparansiindonesia.com dilokasi kegiatan yang bertempat di Gedung Teguh Bersinar Amurang, tampak beberapa orangtua siswa dan para siswa itu sendiri sangat kecewa dengan keputusan dan kelalaian dari panitia ini, karena untuk mempersiapkan anak-anak mereka mengikuti kegiatan ini, ada orang tua yang harus berhutang dahulu, untuk membeli perlengkapan anaknya, guna mengikuti kegiatan ini.

Sementara itu Koordinator Wasit Forki Sulut Joppy Gosal mengatakan bahwa memang seharusnya dalam pertandingan olahraga karate segala persiapannya harus lengkap, termasuk tim medis yang memdampingi selama pertandingan berlangsung, mengingat cabor karate rentan dengan cedera karena sering adu fisik, dan apabila tidak ada tim medis pihaknya tidak merekomendasikan untuk melanjutkan pertandingan.

Baca juga:  AGK Tersangka, Pendukung Dan Simpatisan Dorong FAM Jabat Ketua Gerindra Minsel

Beberapa orangtua siswa dan siswa yang umumnya dari SD dan SMP itu sendiri sangat kecewa dengan keputusan ini, dengan melayangkan kekesalan kepada panitia pelaksana.

“Semoga ini menjadi pembelajaran dikemudian hari, dan semoga nantinya ada perbaikan, walaupun saat ini kami sangat kecewa dengan apa yang telah terjadi, dan akhirnya pun saat ini kami pulang dengan sangat kecewa.” tutup Bobby Rengkung, yang akan pulang ke Tompasobaru.   (Hengly/TI)*

Yuk! baca berita menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *