AMTI Desak Pemerintah Bantu Petani Naikan Harga Komoditi Cengkih

SULUT683 Dilihat

Sulut, transparansiindonesia.co.id — Dipertengahan Tahun 2019 ini, Sulawesi Utara, memasuki panen raya, satu hal yang sangat patut disyukuri oleh warga Sulawesi Utara, dikarenakan Wilayah Sulawesi Utara, yang terkenal dengan Komoditi Kopra dam Cengkih akan masuki panen raya.

Namun saat ini diwaktu warga petani akan memulai panen cengkih, petani diperhadapkan dengan permasalahan yakni merosotnya harga cengkih, dimana pembelian ditingkat petani, berkisar 50 ribuan per kilogram.

Bukan cuma harga komoditi cengkih saja yang merosot, namun komoditi andalan lainnya yakni Kopra, juga mengalami penurunan, yang membuat para petani kelapa juga mengeluh.

Permasalahan menurunnya harga Komoditi Cengkih dan Kopra tersebut, mendapat perhatian serius dari Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (AMTI), melalui Ketua Umumnya Tommy Turangan SH, AMTI mendesak agar Pemerintah Provinsi dapat ikut berperan membantu Petani Cengkih dan Kelapa, agar harga kedua komoditi andalan Sulawesi Utara mengalami kenaikan.

Baca juga:  Kunker Komisi XII DPR-RI Ke Sulut, CEP Akan Perjuangkan Aspirasi Penambang Tradisional

“Kita meminta dan bahkan mendesak agar pihak pemerintah dapat proaktif mencari solusi, agar supaya harga komoditi Cengkih dan Kopra, mengalami kenaikan,” kata Turangan.

Keluhan petani cengkih diharapkan dapat mendapat respon positif dari pihak pemerintah dan instansi terkait lainnya, karena biaya produksi dinilai sudah tak sebanding dengan harga jual.

Menurut Tommy Turangan, Sulawesi Utara dikenal dengan hasil dari Kedua Komoditi tersebut, apalagi Cengkih dijuluki ‘Emas Coklat’, namun jika harganya terus merosot, para petani akan mengalami kerugian, dan bisa-bisa tanaman cengkih akan ditinggalkan oleh petani dan beralih ke tanaman lainnya.

Baca juga:  Diduga Jadi Pemasok Solar Subsidi Ke Perusahaan Tambang, AMTI Minta Bareskrim Polri Tangkap Jibril

“Kami harapkan agar pihak Pemerintah dapat mencari solusi yang tepat, untuk mengatasi merosotnya harga kedua komoditi andalan Sulawesi Utara tersebut, jangan hanya sibuk dengan politik, atau hal lainnya menjelang Pilkada, Petani harus mendapatkan harga yang pantas,” tambahnya.

(T2)*

Yuk! baca berita menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP