AMTI; Jangan Peras Warga Kecil Dengan Menaikkan Tagihan Gas

DKI Jakarta18 Dilihat

Jakarta, transparansiindonesia.co.id – Terkait keluhan beberapa warga yang ada diwilayah RW 010 Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, tentang melonjaknya pembayaran gas, mendapat perhatian dari Lembaga Swadaya Masyarakat Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (LSM-AMTI).

Melalui Ketua Umum DPP LSM-AMTI Tommy Turangan SH, mengatakan bahwa kebijakan dari Perusahaan Gas Negara (PGN) menaikan harga Gas, adalah sangat tidak pro rakyat, karena dimasa pandemi saat ini, bukannya membantu warga, namun dinilai memeras warga kecil dengan kebijakan menaikkan harga gas.

“Ini tentu tidak pro rakyat kecil, dimasa pandemi saat ini, masyarakat dihimpit dengan keadaan ekonomi yang oleh karena pembatasan Sosial mengalami penurunan pendapatan ekonomi keluarga, ditambah dengan lonjakan tagihan gas, tentunya sangat menyiksa rakyat kecil, ini harus menjadi perhatian,” kata Turangan.

Baca juga:  RW 010 Cakung Salurkan Bansos Pangan Kepada Warga

Untuk diketahui, beberapa waktu lalu sejumlah warga masyarakat yang berada dilingkungan wilayah RW 010 Cakung Barat mengeluhkan tagihan gas mereka yang mengalami kenaikan yang cukup siginifikan.

Para warga berharap agar tagihan gas mereka, dapat diturunkan sehingga mereka akan mampu memanage pengelolaan keuangan keluarga mereka, dikarenakan pendapatan ekonomi keluarga mereka mengalami penurunan oleh karena adanya pembatasan Sosial dimasa pandemi.

Maka dari itu, menyikapi keluhan masyarakat tersebut, LSM AMTI menilai kebijakan buang dilakukan oleh PGN adalah suatu hal yang keliru, karena dengan menaikkan tagihan gas, tentu menambah beban kehidupan warga kecil, karena untuk kehidupan keseharian mereka saja sangat sulit, dan kini sudah ditambah dengan tagihan gas yang mengalami lonjakan.

Baca juga:  Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Dari BNPB

“AMTI minta pihak PGN mengkaji kembali kebijakan tersebut yang menaikan tagihan, ini sangat menyiksa kehidupan warga kecil, sama halnya dengan memeras kehidupan warga kecil,” tambah Turangan. (red/T2)*