Kampar, Transparansiindonesia.co.id Dugaan korupsi dana desa Padang Mutung oleh sosok bendahara desa Nurlailil pada tahun 2023 – 2024 sebanyak hampir seratus juta rupiah justru diperhadapkan menuai kontroversial dari sejumlah warga dan tokoh masyarakat.
Banyak warga setempat
meminta agar Nurlaili hengkang dari posisinya sebagai bendahara sebab menurutnya, setelah Nurlaili menjadi bendahara desa Padang Mutung kabar tak sedap terus menghampiri desa Padang Mutung bahkan terhitung dugaan kerugian keuangan negara mencakup fantastis.
” Kita melihat kondisi desa Padang Mutung lagi tak baik baiknya setelah Nurlaili menjadi bendahara. Hal ini jelas pada tahun 2023 hingga di tahun 2024, hal ini menampikan pada pembangunan desa diduga Nurlaili kerab mar up anggaran dan diduga menipulisasi data demi memperkaya diri,” ucap salah seorang tokoh masyarakat di minta namanya di tutup, (27/2/2025).
Selain itu ia juga meminta kepada intansi Inspektorat Kampar sebagai pengawasan agar kasus dugaan korupsi dilakukan bendahara Padang Mutung di mana bersumber dari anggaran dana desa tahun 2023 selanjutnya di tahun 2024 agar melaksanakan audit khusus sesegera mungkin.
Dugaan lenyapnya anggaran desa berawal kepala desa dipinitif mengundur diri maju sebagai calon legislatif kata tokoh masyarakat, nah semenjak itulah anggaran perbelanjaan dana desa di keloloh bendahara, alhasil bukannya memajukan desa justru anggaran tersebut terkesan dijadikan bendahara memperkaya diri sendiri.
Sedangkan Nurlaili bendahara desa Padang Mutung saat dimintai pendapatnya melalui chatingan whatsappnya milik peribadinya soal dana desa Padang Mutung diduga di hantamnya, ia diam seribu bahasa tak berani berkomentar . (HT)
