PurwakartaTI. Dengan berbagai sebab, angka putus sekolah baik tingkat SMA, SMP bahkan tingkat SD masih ada negeri ini. Yang semuanya jika ditelusuri sebenarnya mayoritas banyak yang ingin menjalani proses pendidikan sebagaimana umumnya. Namun, karena berbagai faktor seperti malu, ekonomi serta harus bekerja, para putus sekolah tidak mau sekolah disekolah reguler.
Mengatasi hal tersebut, pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) menjadi solusi yang pas serta tepat agar mereka yang putus sekolah disekolah reguler dapat terus belajar, yang nantinya bisa memperoleh mata pelajaran yang sama, ijazah sama, dan memiliki kesempatan meraih masa depan yang sama.
PKBM Bina Asih Cibatu Purwakarta salah satunya. Sekolah yang berdiri sejak tahun 2002 dengan nama kelompok belajar yang kemudian tahun 2004 bernama PKBM ini banyak dinilai oleh masyarakat bisa menjadi solusi para putus sekolah untuk dapat mengenyam Pendidikan.
“Selain angka putus sekolah usia SD SMP SMA, PKBM Bina Asih juga memberikan layanan pendidikan untuk usia pekerja”. Ungkap Denny Ramdhan, kepala PKBM Bina Asih, Minggu (27/4).
Denny mengatakan apabila jumlah setiap tahun terus bertambah, Namun karena faktor keterbatasan sarana tempat dan tenaga pengajar, jumlah peserta disesuaikan.
“Setiap tahun jumlah pendaftar terus mengalami peningkatan, namun keterbatasan sarana ruang belajar dan tenaga pengajar, kami membatasi jumlah pendaftar, sesuai dengan kemampuan kami pastinya, agar kegiatan dapat berjalan dengan normal dan baik” jelasnya.
“Sekali lagi, Lanjut Denny, PKBM adalah wujud dari bukti bahwa pemerintah menampung serta merealisasikan aspirasi, keinginan masyarakat putus sekolah, tanpa memandang usia, yang kemudian memiliki keinginan untuk menimba ilmu sekaligus ijazah. Artinya ini adalah program baik yang saya yakin akan mmberikan dampak baik di tengah masyarakat”, urainya.
Denny juga menjelaskan untuk diketahui oleh masyarakat, bahwa proses belajar di PKBM kurun waktunya sama dengan proses sekolah formal reguler pada umumnya.
“Tidak sedikit yang bertanya, apakah sekolah di PKBM waktunya hanya setahun kemudian memperoleh ijazah?. Saya Katakan bahwa waktu proses belajar sama dengan sekolah biasa pada umunya. Karena di PKBM bukan sekedar ajang untuk memperoleh ijazah semata, tetapi untuk supaya masyarakat belajar, menimba ilmu, wawasan, keterampilan, sebagai bekal hidupnya”. Pungkas Denny. (IDM)