Kampar, TI. Kasus dugaan penyalahgunaan anggaran ratusan juta rupiah untuk pembelian mobil ambulans di desa Ludai, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, kembali di Publikasikan.
Dimana sejak tahun 2019, anggaran untuk pembelian mobil ambulans tersebut diduga telah diterima Pirdaus selaku Kepala desa, namun hingga saat ini, mobil ambulans belum terlihat.
Hal itu juga diperkuat bersama Tim untuk melakukan investigasi di desa Ludai untuk mengetahui keberadaan mobil ambulans. Alhasil temuan tersebut belum membuahkan hasil.
“Pemerintah desa harus bertanggungjawab mengenai anggaran pasca transportasi pelayanan kesehatan masyarakat yakni mobil ambulans,”ucap AR. warga desa Ludai saat kami lakukan sensi tanya jawab beberapa hari lalu.
AR menambahkan keberadaan mobil ambulans di desanya sejauh ini yang ia ketahui belum ada ketersediaanyaan ambulans sama sekali.
Ia tidak menampik penggelapan anggaran yang diduga dilakukan Kades Pirdaus adalah tindakan ilegal, apa lagi anggaran yang diduga telah terealisasi di tahun 2019 adalah untuk kepentingan banyak orang namun dijadikan untuk keuntungan pribadi atau kelompok pelaku.
“Penggelapan uang atau aset jelas diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan dapat dikenakan sanksi pidana berupa penjara dan denda,” seru AR.
Menanggapi unit transportasi mobil ambulans, Kepala desa Ludai, Pirdaus akhirnya buka suara yang mana sebelumnya sempat mebungkam.
Pirdaus menjelaskan mobil ambulans
jenis Toyota kontraknya sudah siap dan akan tiba dalam waktu dekat.
Pirdaus beralasan mengapa mobil ambulans desa Ludai belum ada ketersediaanyaan hingga kini, katanya ialah pencairan uangnya baru di bulan Desember lalu.
“Kontrak mobilnya sudah selesai bg, tipe Toyota, anggarannya baru keluar December, kalau bg tak percaya hari Rabu ini saya bawakan ke Bagkinag mobilnya,” ujar Pirdaus melalui via telephone whatsapp.
Walaupun begitu di sebut Pirdaus, alasan Kepala desa Ludai tersebut justru tidak masuk akal dan sulit dipercayai. Pasalnya saat ditanya diungkit besaran anggaran untuk pembelian mobil ambulans berlogokan Toyota Pirdaus tak berani bercerita.
“Ini namanya bukan berkawan bg, jagan desa inilah di beritakan malu bg, isteri aku sakit turunkan lah beritanya. kan masih banyak desa desa lain yang tidak membelanjakan mobil ambulans ada empat desa,,” bongkar Pirdaus.(HT)