JAKARTA, TI – Sejumlah organisasi pers mengkritik tindakan BPMI Sekretariat Presiden yang mencabut ID Pers Istana milik Diana Valencia tersebut.
BPMI adalah singkatan yang merujuk pada beberapa entitas berbeda, seperti Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden yang menangani urusan pers kepresidenan.
Dewan Pers misalnya, mengingatkan semua pihak termasuk Istana Kepresidenan untuk menjunjung tinggi pelaksanaan kemerdekaan pers yang dijalankan oleh jurnalis di mana pun bertugas.
Selanjutnya, juga sorotan dan kecaman terhadap pencabutan ID Card Wartawan CNN Indonesia oleh BPMI Setpres datang dari lembaga swadaya masyarakat aliansi masyarakat transparansi indonesia (LSM-AMTI).
Menurut Turangan, tindakan tersebut merupakan suatu hal yang merujuk pada intimidasi kebebasan pers yang dimana tugas pers dilindungi oleh undang-undang.
“Biro Pers Istana sebaiknya memberikan penjelasan mengenai pencabutan ID Card wartawan CNN Indonesia agar tidak menghambat pelaksanaan tugas jurnalistik di lingkungan Istana,” kata Tommy Turangan SH.
Tommy Turangan pun mendesak agar akses liputan jurnalis CNN Indonesia yang dicabut segera dipulihkan kembali.
Ia pun selanjutnya juga menyatakan keprihatinan atas penarikan kartu identitas liputan Istana milik Diana Valencia, yang dilakukan setelah ia bertugas menjalankan fungsi jurnalistik.
Lanjut Turangan, tindakan terhadap wartawan tersebut terkesan seperti gaya orde baru yang mengekang kebebasan pers.
“Kebebasan pers jangan dibungkam, jangan pakai gaya orde baru, presiden Prabowo harus menyelidiki BPMI dan mengevaluasi kinerja mereka,” tegas Tommy Turangan SH. (T2)*





