Minsel, transparansiindonesia.co.id – Pemandangan tak seperti biasanya terjadi di akses jalan Desa Kakenturan, tepatnya menuju ke Desa Linelean, Kecamatan Modoinding, Kabupaten Minahasa Selatan.
Pasalnya, ditengah jalan terlihat pohon pisang yang sengaja ditanam warga sebagai bentuk protes dan kekecewaan warga karena jalan tersebut tak jadi diperbaiki.
Dari pantauan awak media ini di jalan tersebut pada Jumat (19/12/2025), terlihat akses jalan yang rusak dan digenangi air hujan tersebut telah ditanami pohon pisang ditengah jalan oleh warga.
Ada dugaan anggaran yang diplot untuk perbaikan akses jalan tersebut telah digeser ke kegiatan lainnya, tapi masih di Kecamatan Modoinding.
Dimana, anggaran sebesar kurang lebih Rp. 2,5 Miliar yang berasal dari bagi hasil Pemprov Sulut dan telah ditata dalam APBD-P Kabupaten, telah digeser untuk pekerjaan perkerasan jalan dilokasi lainnya di Kecamatan Modoinding, yakni di perkebunan desa Kakenturan.
Masyarakat pun merasa kecewa, karena akses jalan tersebut yang juga menjadi sentra ekonomi masyarakat dan telah beberapa kali diusulkan agar segera diperbaiki, serta juga dalam setiap kegiatan Musrenbang, selalu disampaikan dan diusulkan, akhirnya tak jadi diperbaiki.
Namun, waktu terus berjalan masyarakat di desa Kakenturan maupun Linelean tetap merasakan akses jalan yang rusak, apalagi ketika hujan turun pasti sepanjang jalan tersebut digenangi air.
“Kami merasa kecewa, akses jalan Kakenturan Linelean tak jadi diperbaiki, padahal jalan ini juga merupakan jalan lingkar kecamatan dan sangat dibutuhkan warga untuk diperbaiki, namun apa yang kami dengar ternyata ada dugaan anggaran perbaikan jalan ini telah digeser,” keluh warga masyarakat kepada awak media ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Minahasa Selatan, R. Durant belum memberikan konfirmasi terkait dugaan pergeseran pekerjaan tersebut.
Dihubungi melalui saluran telepon dan chattingan WhatsApp beberapa kali, namun belum ada respon ada Kadis PU Minsel.
Begitupun dengan PPK inisial FP (Feliks), beberapa kali dihubungi melalui saluran telepon WhatsApp, tidak menanggapi perihal konfirmasi ini.
Dan ketika awak media mewawancarai legislator Minsel dari Modoinding, Harli Yones Kaseger, beliau merespon dengan mengatakan bahwa setahunya bahwa proyek perbaikan jalan Kakenturan Linelean segera akan diperbaiki dan telah tertata dalam APBD.
Ia pun merasa bingung, ketika mengetahui akses jalan Kakenturan Linelean tak jadi direalisasikan, tapi malah yang dilakukan pekerjaan adalah perkerasan jalan perkebunan diwilayah desa Kakenturan, atau di kompleks Boulevar Modoinding.
“Padahal beberapa waktu lalu, saya mendapatkan informasi bahwa jalan Kakenturan Linelean sudah di ukur, dan pastinya akan langsung ditindaklanjuti dengan pekerjaan, tapi anehnya yang realisasi adalah perkerasan jalan kebun,” jelas Harli Yones Kaseger.
Lanjutnya, sebagai anggota Badan Anggaran (Banggar) ia tak pernah memegang Perda APBD, yang ada hanya ranperda APBD.
“Yang pasti saya sangat kecewa dengan ini, usulan masyarakat dan telah lama dinantikan oleh masyarakat untuk menikmati jalan yang bagus dan telah diaspal akhirnya tak kunjung terealisasi karena anggaran digeser ke pekerjaan lain,” cetus HYK.
Seperti diberitakan oleh media ini sebelumnya, bahwa akses jalan Kakenturan – Linelean akan diperbaiki dengan anggaran kurang lebih Rp. 2.5 Miliar dari bagi hasil Pemprov Sulut.
Namun kini, anggaran tersebut diduga telah digeser untuk pekerjaan perkerasan jalan perkebunan di desa Kakenturan, atau dilokasi yang hampir berbatasan dengan Kabupaten Boltim. (Hen)*







