Terkait Pernyataan Prabowo Soal Wagub DKI, Kubu PKS Singgung ‘Mesin Mati’ di Pilpres 2019

DKI Jakarta307 Dilihat

Jakarta, transparansiindonesia.co.id – Perebutan kursi Wagub DKI antara Gerindra dan PKS belum juga mencapai titik temu. PKS kini bertanya-tanya soal maksud pernyataan Ketum Gerindra Prabowo Subianto tentang ‘menyerahkan Wagub DKI ke Ketua Gerindra DKI M Taufik’.

Pernyataan Prabowo itu awalnya disampaikan pada 24 Oktober 2018 di Klender, Jakarta Timur. Prabowo menyebut Taufik sebagai Ketua DPD Gerindra DKI berhak menentukan nama pengganti Sandiaga Uno di Pemprov DKI.

“Ketua Gerindra Jakarta namanya Muhammad Taufik. Kalau partai saya gitu, kalau ketua provinsi, dia yang tentukan, kalau ketua DPC, dia tentukan, saya bagaimana beliaulah,” ujar Prabowo.

Taufik merupakan satu-satunya nama yang dicalonkan Gerindra DKI untuk menduduki kursi Wagub DKI. Di sisi lain, PKS, yang dulu juga mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno, punya hak atas jabatan itu.

Baca juga:  Demo Jilid II Akan Diserukan Kembali Oleh (ISMAHI) Terkait Mantan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Atas Dugaan Korupsi Proyek Jembatan flyover SKA

Ucapan Prabowo memang menjadi ‘angin surga’ untuk M Taufik, tapi tidak untuk PKS. PKS punya tafsir sendiri soal ucapan Prabowo itu.

“Jika Pak M Taufik mengerti, saya kira itu kode keras dari Pak Prabowo bahwa dia harus menunaikan komitmen yang telah dibuat di level pimpinan Gerindra dan PKS bahwa Wagub DKI menjadi hak PKS,” kata Direktur Pencapresan PKS Suhud Alynudin kepada wartawan, Kamis (25/10/2018).

Setelah tetap tidak mendapat kejelasan, PKS DKI kembali bersuara. PKS DKI bicara soal ‘mesin mati’ di Pilpres 2019 apabila kader-kader kecewa soal kursi Wagub DKI. PKS DKI juga meminta pernyataan Prabowo itu diperjelas.

Baca juga:  Ketua Elang 3 Hambalang Desak Kapolri Tangkap Haji Alwi, Dugaan Penggelapan Hasil Sawit Koperasi KNES Capai Rp1 Triliun

“Itu perlu diperjelas maksudnya ‘menyerahkan’ itu apa. Menyerahkan soal administrasi atau menyerahkan pencalonan dirinya,” kata Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (30/10).

“Kalau diserahkan ke DPD atau DPW, istilahnya PKS, kalau dari Gerindra saya nggak ngerti maksudnya. Tapi kalau dari segi administrasi itu kan ada tanda tangan ketua DPW atau DPD sama sekretarisnya. Apakah maksudnya administrasi yang itu? Atau maksudnya agar Gerindra mencalonkan diri sendiri? Bagaimana ditafsiri Pak Taufik,” imbuh dia.

Jadi, apa maksud Prabowo ‘menyerahkan Wagub DKI ke Taufik’?.

(red)*

Yuk! baca berita menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *