Riau, TI – Sosok Raja Marwan yang merupakan Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Indragiri terus disorot, oleh karena track record dari Raja Marwan yang diduga pernah terlibat kasus korupsi.
Lembaga Swadaya Masyarakat Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (LSM-AMTI) yang beberapa waktu lalu menyoroti Raja Marwan yang diduga pernah menjadi seorang narapidana oleh karena kasus korupsi.
Ketum DPP LSM-AMTI, Tommy Turangan SH mengatakan bahwa Raja Marwan sangat tidak pantas untuk menduduki jabatan rektor ITB, pasalnya beliau pernah terlibat kasus korupsi hingga dua kali dan pernah menjadi seorang narapidana.
“Raja Marwan sangat tidak pantas dan tidak layak menduduki rektor ITB, karena beliau pernah terlibat kasus korupsi hingga dua kali, dan bahkan pernah menjadi narapidana,” kata Tommy Turangan.
Ia pun sangat menyayangkan Yayasan yang tidak melihat track record dari Raja Marwan sehingga bisa terpilih menjadi rektor ITB.
Sehingga, Tommy Turangan menduga bahwa ada kongkalikong antara Raja Marwan dengan pihak-pihak lainnya untuk meloloskan Raja Marwan menjadi rektor ITB.
“Sangat tidak pantas, sebuah lembaga pendidikan dipimpin oleh seorang mantan narapidana kasus korupsi, dan ini harus menjadi perhatian dari instansi terkait terutama kementerian pendidikan dan kebudayaan melalui Ditjen Dikti,” ujar Turangan.
Dengan tegas, Tommy Turangan SH mendesak agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, untuk mencopot Raja Marwan dari jabatannya sebagai rektor ITB Indragiri.
“Kami mendesak agar Ditjen Dikti Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mencopot Raja Marwan dari jabatannya sebagai Rektor ITB Indragiri, karena dengan track record beliau yang merupakan mantan narapidana, pasti akan berpengaruh pada jalannya pendidikan di ITB, terutama pada sistem pengelolaan keuangan dan kualitas pendidikan di ITB Indragiri,” desak Turangan.
(T2)*






