Minsel, transparansiindonesia.co.id – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tompasobaru yang dipimpin oleh kepala puskesmas Sandra Parengkuan, melaksanakan lokakarya mini (Lokmin) pada Kamis 6 Juni 2024.
Lokakarya mini Puskesmas Tompasobaru yang digelar tersebut merupakan lokmin triwulan kedua (TW 2) ditahun 2024.
Camat Tompasobaru selaku kepala kewilayahan Tompasobaru membuka kegiatan lokmin triwulan kedua Puskesmas Tompasobaru yang dihadiri pula oleh dinas kesehatan Minsel, unsur Forkopimca, lintas sektor dan para penjabat HukumTua se-Kecamatan Tompasobaru.
Camat Tompasobaru, Drs. Jemmy Loa menyampaikan mengapresiasi akan kegiatan lokmin triwulan kedua Puskesmas Tompasobaru dalam rangka membahas berbagai hal terkait permasalahan maupun kendala kesehatan dan mencari solusi agar program-program dibidang kesehatan dapat terwujud.
Sementara itu kepala puskesmas Tompasobaru, Sandra Parengkuan menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut yakni menyampaikan berbagai program kerja puskesmas disetiap desa dan upaya-upaya yang dilakukan oleh puskesmas Tompasobaru dalam rangka mendukung pencegahan berbagai potensi penyakit dan permasalahan kesehatan lainnya termasuk stunting.
Dimana, terkait permasalahan stunting, pemerintah terus menggalakkan intervensi stunting maka dari itu pihak pemerintah desa juga harus berperan aktif dalam melaksanakan pencegahan dan intervensi stunting.
Sandra Parengkuan juga menyampaikan berbagai capaian dan kendala Puskesmas Tompasobaru dalam melaksanakan tugas kerja, baik itu dalam pelayanan kemasyarakatan maupun dalam kunjungan ke masyarakat yang menjadi fokus kunjungan dari para nakes puskesmas Tompasobaru.
Pelayanan puskesmas Tompasobaru, sebagaimana disampaikan Sandra Parengkuan, dilaksanakan dalam bentuk pelayanan indoor yakni pelayanan di kantor puskesmas, serta pelayanan outdoor dalam bentuk kunjungan ke setiap desa seperti pelayanan posyandu desa.
Dari pihak dinas kesehatan Minsel, hadir kepala bidang Yankes dr. Monita Nangoy yang menyampaikan berbagai hal terkait program pemerintah kabupaten dalam bidang kesehatan.
Capaian pemerintah kabupaten Minahasa Selatan dalam menekan angka stunting juga disampaikan oleh dr. Monita Nangoy, serta pula berbagai capaian program lainnya.
Terkait jaminan kesehatan, bahwa pemerintah juga terus melindungi masyarakat Minahasa Selatan dengan jaminan kesehatan yakni Jamkesda yang dialokasikan melalui dana APBD.
“Maka dari itu peran serta dan peran aktif dari kita semua, stakeholder dan elemen masyarakat, jajaran pemerintah desa sangatlah penting dalam upaya kita bersama melakukan intervensi stunting dan mewujudkan Minsel bebas stunting,” ujarnya.
Selanjutnya, usai penyampaian materi dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab dan diskusi antara pembawa materi dengan peserta lokmin. (Hengly)*