SUMUT, TI – Tugas dan fungsi sebagai anggota dewan perwakilan rakyat benar-benar ditunjukkan dan diwujudkan oleh Komisi XII DPR-RI.
Salah satunya anggota DPR-RI dari fraksi Golkar, daerah pemilihan Sulawesi Utara yakni Christiany Eugenia Paruntu (CEP).
Srikandi cantik tersebut adalah anggota DPR-RI yang duduk di Komisi XII dan juga sebagai anggota badan anggaran DPR-RI.
Menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait pengelolaan limbah perusahaan di Sumatera Utara, maka Komisi XII langsung melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) disejumlah perusahaan di Kota Medan.
Inspeksi mendadak komisi XII DPR-RI di kota Medan, dilaksanakan pada Jumat, 20 Juni 2025.
Beberapa perusahaan yang dikunjungi oleh CEP bersama Komisi XII DPR-RI diantaranya, PT. Waruna Shypyard Indonesia, PT. Sumatera Tobacco Tradding Company, dan PT. Permata Hijau Group.
Kunker dan Sidak Komisi XII DPR-RI di Sumatera Utara, juga turut didampingi oleh Deputi Bidang PPKL dan Deputi Penegakan Hukum Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
Dijelaskan Christiany Eugenia Paruntu, bahwa inspeksi mendadak tersebut dilakukan sebagai bentuk pengawasan terhadap pengelolaan limbah industri yang tidak sesuai ketentuan dan berdampak pada kehidupan masyarakat.
“Kita harus memastikan bahwa perusahaan dalam melakukan pengolahan limbah industri harus sesuai dengan aturan yang berlaku, dan jangan berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat serta juga dampak lingkungan hidup yang bisa merusak ekosistem lingkungan,” jelas CEP.
Dalam rangkaian kunjungan kerja tim komisi XII di Kota Medan juga melakukan pertemuan dengan PT. PLN.
Dimana pertemuan dengan PT. PLN membahas sejumlah permasalahan terkait pembangkit listrik dan pengelolaan lingkungan hidup yang harus menjadi perhatian bersama.
Selain itu juga, Komisi XII DPR-RI melakukan pertemuan dengan PT. Pertamina, untuk membahas distribusi BBM bersubsidi.
“Bertemu dengan PT. Pertamina sebagai upaya optimalisasi fungsi pengawasan dari anggota DPR-RI terhadap distribusi BBM bersubsidi, kita harus pastikan bahwa distribusi BBM bersubsidi di Sumatera Utara harus tepat sasaran dan bebas dari mafia-mafia BBM,” ujar Christiany Eugenia Paruntu. (Hen)*