LSM-AMTI; Penembakan Di Area Tambang, Kapolri Copot Kapolda Sulut

SULUT101 Dilihat

SULUT, TI – Lembaga Swadaya Masyarakat Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (LSM-AMTI) terus menyoroti aktivitas dan dampak yang ada di berbagai lokasi pertambangan tanpa ijin (PETI).

Salah satunya, pertambangan tanpa ijin yang ada di Alason Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara.

Beberapa waktu lalu, tambang tanpa ijin di Alason memakan korban jiwa, dan tidak luput dari adanya praktek perbuatan tindak pidana pertambangan ilegal.

Korban jiwa adalah seorang pria bernama Fredo Tongkotow diduga menjadi korban penembakan oleh oknum anggota Polri yang bertugas di Brimob Polda Sulut.

Korban Fredo diduga ditembak dilokasi pertambangan tanpa ijin Alason oleh oknum anggota brimob pada media Maret 2025 silam dan meregang nyawa.

Lokasi PETI Alason, menurut ketua umum DPP LSM-AMTI, Tommy Turangan SH diduga milik dari WNA inisial SYH alias Ko’ You Ho.

Tommy Turangan pun mengatakan sangat menyayangkan peristiwa penembakan yang dilakukan oleh oknum anggota brimob Polda Sulut dan menewaskan warga penambang.

Baca juga:  Pembentukan KDMP Diduga Sarat Nepotisme, LSM-AMTI Minta Pihak Berkompeten Evaluasi

Ia pun menegaskan bahwa Kapolda Sulut selaku pimpinan korps kepolisian di Sulawesi Utara harus bertanggung jawab.

Turangan pun meminta agar Presiden dan Kapolri dapat mencopot Kapolda Sulawesi Utara yang kurang optimal dalam melaksanakan tugas melakukan penertiban fi di lokasi pertambangan.

“Tentunya sangat disayangkan adanya penembakan oknum anggota polisi terhadap masyarakat, Polri seharusnya menjadi pelindung dan pengayom masyarakat, malahan kami duga disewa oleh pemilik lahan tambang ilegal untuk melakukan pengamanan, maka pak Kapolri harus mengevaluasi kinerja Kapolda Sulut dan kalau perlu dicopot jabatannya,” ujar Turangan.

“Sudah sejak lama aktivitas tambang ilegal yang sering menimbulkan korban ini dibiarkan beroperasi oleh aparat penegak hukum, Polda Sulut, Polres dan Polsek jajaran terkesan membiarkan, kami LSM-AMTI meminta Mabes Polri turun langsung menyelidiki kejadian ini dan meminta Kapolri tindak tegas kalau perlu copot Kapolda Sulut, kami ingin iklim yang aman serta kondusif di bumi nyiur melambai ini”, tambahnya.

Baca juga:  Turangan Minta Pemprov Sulut Sediakan Dana Melalui APBD Untuk Stabilkan Harga Nilam

Kronologi singkat kejadian bermula saat gabungan sejumlah warga mendatangi lokasi tambang milik You Ho di Perkebunan Alason dengan maksud mengambil Karbon hasil pengolahan emas, seketika itu juga ditempat tersebut sudah dijaga sekitar 10 oknum anggota Brimob yang ditelusuri merupakan satuan dari Batalion C Pelopor Kalasey.

Dalam suatu unggahan video, saat itu terjadi kekisruhan antara warga dengan anggota Brimob, teriakan-teriakan dan bunyi muntahan peluru terdengar jelas dalam video tersebut, hingga akhirnya menimbulkan empat korban dimana salah satunya lelaki bernama Fredo terkena peluru di bagian kepala dan kemudian meregang nyawa. (T2)*

Yuk! baca berita menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *