Minsel, transparansiindonesia.co.id – Prestasi membanggakan diukir oleh desa Mopolo, Kecamatan Ranoyapo, Kabupaten Minahasa Selatan.
Prestasi tersebut, diukir oleh desa Mopolo dalam bidang kesehatan khususnya dalam hal kegiatan pos pelayanan terpadu (Posyandu) desa.
Adalah posyandu ‘Kasih Ibu‘ desa Mopolo, yang menjadi satu-satunya Posyandu di Kabupaten Minahasa Selatan mengikuti kegiatan lomba posyandu tingkat provinsi Sulawesi Utara.
Kegiatan lomba posyandu merupakan program dari pemerintah pusat yang dilaksanakan untuk memberikan penilaian posyandu desa mana yang dinilai terbaik dan berprestasi.
Tim penilai untuk kegiatan lomba tersebut adalah dari TP-PKK Provinsi Sulawesi Utara dan dari dinas kesehatan daerah provinsi Sulawesi Utara.
Rombongan tim penilai tiba di BPU desa Mopolo tempat pelaksanaan posyandu, dan disambut oleh HukumTua desa Mopolo Femmy Ering S.Sos bersama jajaran perangkat desa dan kader kesehatan desa, pada Rabu 30 Juli 2025.
Turut pula menyambut tim penilai yakni dari Forkopimca Ranoyapo, Ketua TP-PKK Kecamatan Ranoyapo, dari Dinkes Minsel, dan kepala Puskesmas Poopo dr. Fanda Wuisan bersama jajaran pegawai.
Penjabat HukumTua desa Mopolo, dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada rombongan tim penilai untuk melakukan penilaian terhadap kegiatan posyandu di desa Mopolo.
Ia pun menyampaikan rasa syukur oleh karena Posyandu desa Mopolo dinilai menjadi yang terbaik di Kabupaten Minahasa Selatan sehingga berhak mewakili Kabupaten Minahasa Selatan dalam kegiatan lomba di tingkat Provinsi Sulawesi Utara.
Lanjutnya, bahwa dalam persiapan mengikuti lomba posyandu tingkat provinsi Sulawesi Utara, para kader terus mendapatkan bimbingan dan pembinaan dari para tenaga kesehatan dari Puskesmas Poopo, Kecamatan Ranoyapo.
“Ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemerintah dan masyarakat desa Mopolo, oleh karena kegiatan posyandu boleh mewakili Kabupaten Minahasa Selatan dalam kegiatan lomba ditingkat provinsi Sulawesi Utara,” kata Penjabat HukumTua Femmy Ering.
Sementara itu, kepala bidang kesmas Dinkes Minsel, dr. Tonny Rawis mengatakan bahwa pelayanan posyandu tentunya sesuai dengan standar indeks layanan primer (ILP) yang dimana Puskesmas Poopo telah melakukan launching ILP beberapa waktu lalu.
Melalui kegiatan tersebut, tentunya akan membawa dampak manfaat bagi para kader, pemerintah dan masyarakat desa, terlebih akan menjadi bahan evaluasi apabila ada kekurangan-kekurangan yang perlu dibenahi dalam pelayanan posyandu.
“Saya yakin bahwa para kader kesehatan juga telah mendapatkan bimbingan dan pendampingan secara berkala dari tenaga kesehatan puskesmas Poopo, untuk menghadapi lomba posyandu ini,” ucap Kabid Kesmas, dr. Tonny Rawis.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Puskesmas Poopo, dr. Fanda Wuisan dimana ia mengatakan bahwa bersyukur oleh karena salah satu posyandu yang menjadi binaan Puskesmas Poopo terpilih dan menjadi terbaik di Minahasa Selatan yakni Posyandu ‘Kasih Ibu’ desa Mopolo sehingga berhak mewakili Kabupaten Minahasa Selatan untuk lomba posyandu tingkat provinsi Sulawesi Utara.
Dari tim penilai Provinsi Sulawesi Utara mengatakan bahwa ada dua jenis lomba yang akan dinilai dalam kegiatan lomba tersebut, yakni penilaian posyandu berprestasi dan penilaian kader berprestasi.
Tim penilai dari provinsi Sulawesi Utara terdiri dari Ny. Ester Wowor M.Kes (dari TP-PKK Provinsi Sulut), Rita Supit M.Kes, Netty Komaling S.KG, dan Evan Kalalo S.KM dari dinas kesehatan Provinsi Sulut.
Selanjutnya, tim penilai langsung melaksanakan penilaian pelaksanaan posyandu di desa Mopolo Esa, termasuk pelayanan posyandu balita dan ibu hamil, posyandu lansia, dan posyandu remaja.
Beberapa hal dinilai dalam pelaksanaan posyandu tersebut, termasuk pelayanan dan kinerja para kader kesehatan desa.
Dengan keikutsertaan posyandu Kasih Ibu desa Mopolo Esa dalam lomba tersebut, maka tahun 2025 ini posyandu Mopolo Esa menjadi project di Kabupaten Minahasa Selatan.
Kepada awak media ini, Penjabat HukumTua Femmy Ering mengatakan bahwa tentunya pihak pemerintah desa mengharapkan hasil yang terbaik dalam lomba posyandu tersebut, namun tentunya hasil yang akan didapat bergantung pada penilaian dari tim penilai.
“Tentu harapannya adalah hasil yang terbaik, desa Mopolo boleh berbicara ditingkat provinsi melalui keikutsertaan posyandu Kasih Ibu Mopolo dalam lomba ini, tapi sangat bersyukur juga karena posyandu desa Mopolo menjadi yang terbaik ditingkat kabupaten Minahasa Selatan,” kata Femmy Ering.
Ditambahkannya pula, bahwa dalam kegiatan posyandu tersebut, pihak pemerintah desa melalui TP-PKK desa selaku pelaksana kegiatan posyandu juga melakukan pemberian makanan tambahan bergizi kepada para peserta posyandu.
Hal tersebut dilaksanakan guna memenuhi asupan gizi, terutama kepada para ibu hamil dan balita dalam upaya pencegahan stunting di desa Mopolo Esa. (Hen)*






