Minsel, transparansiindonesia.co.id – Peristiwa kebakaran terjadi di desa Temboan, Kecamatan Maesaan, Kabupaten Minahasa Selatan.
Kebakaran yang terjadi pada Sabtu dini hari sekitar pukul 02:00, langsung menghebohkan warga setelah keluarga korban pemilik rumah langsung berteriak minta tolong.
Dari informasi yang dihimpun awak media ini di lokasi, pemilik rumah adalah keluarga Zeth Saraisang-Tompunu.
Oleh gotong royong masyarakat, berhasil memadamkan api walaupun satu unit rumah tersebut tak bisa diselamatkan, namun usaha warga mampu membuat api tidak merembet ke rumah lainnya.
Kondisi rumah yang terbuat dari kayu, membuat api cepat membesar dan menghanguskan rumah beserta barang-barang yang ada didalamnya, dan meninggalkan puing-puing yang berserakan di lokasi.
Dari keterangan pemilik rumah, bahwa semua barang-barang ikut terbakar termasuk barang-barang elektronik, satu unit sepeda motor dan barang lainnya termasuk pakaian mereka.
“Kami tak punya apa-apa lagi, semua barang ikut terbakar, pakaian pun tinggal yang ada di badan kami ini,” ujar pemilik rumah dengan nada sedih.
Kerugian akibat kebakaran tersebut, sebagaimana disampaikan oleh pemilik rumah, ditaksir mencapai sekitar Rp. 500 juta.
Selanjutnya mereka pun berharap agar segera ada bantuan dari pemerintah dan instansi lainnya, demi keberlangsungan kehidupan mereka.
Saat ini, pemilik rumah dan keluarga menumpang dirumah salah satu keluarga mereka.
Sementara itu, penjabat HukumTua desa Temboan, Relly Sumerah S.Pd kepada awak media ini membenarkan terjadinya peristiwa kebakaran di desa yang dipimpinnya tersebut.
Setelah mendapatkan laporan adanya peristiwa kebakaran, Penjabat HukumTua bersama beberapa perangkat desa langsung menuju lokasi, mengumpulkan bahan keterangan selanjutnya melaporkan ke pimpinan terkait adanya peristiwa kebakaran di desa Temboan.
Kebakaran yang menghanguskan satu unit rumah bersama barang-barang didalamnya tersebut, diduga akibat arus pendek (korsleting) listrik.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut, namun keluarga korban merasa sangat terpukul dengan peristiwa tersebut, apalagi disaat menyambut perayaan hari Natal dan Tahun Baru. (Hen)*







