SULSEL, transparansiindonesia.com — Salah seorang wartawan senior di Toraja yang bekerja di media online beritalima [dot] com dan harian Palopo Pos, Gede Siwa menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit Dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan (24/4).
Kerpergian almarhum pria asal Nusa Peninda Bali itu membuat kaget para wartawan Toraja yang tergabung dalam komunitas wartawan investigasi, Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Toraja.
PWRI Toraja mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dan mendoakan semoga almarhum diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa.
“Walaupun almarhum bukan merupakan bagian dari anggota PWRI Toraja namun sebagai rekan se profesi, kami turut berdukacita,” kata ketua PWRI Toraja Patrun, SH dari media Fajar Pendidikan yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris PWRI Toraja (24/4).
Sekretaris PWRI Toraja yang sebelumnya menjabat sebagai Bendahara PWRI Toraja, Salmon SP ditemani Doni Latuperissa (anggota PWRI Toraja) dan beberapa rekan lainnya melayat ke rumah duka.
“Kami mewakili PWRI Toraja hadir di rumah duka bahkan mengawal sejak almarhum sakit,” ujar Salmon, Sp dari media online FajarMetroNews [dot] com (24/4).
Sementara, dalam catatan wakil ketua PWRI Toraja bidang investigasi tertutup yang sebelumnya menjabat sebagai ketua PWRI Toraja, Alexius Bannetondok, SE mengatakan bahwa almarhum Gede Siwa adalah tipikal wartawan pemburu berita-berita hukum dan kriminal bahkan tergolong sosok wartawan pemberani.
“Semoga almarhum diterima di sisiNYA dan diampuni segala dosa-dosanya dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ungkap Alex yang juga menjabat wakil pemimpin redaksi Transparansi Indonesia dan mantan personil tim info koran Tempo di wilayah Toraja itu (24/4). (Alex/TI)*
