Minsel, transparansiindonesia.co.id — Sampah seringkali menjadi satu momok yang sangat menakutkan bagi warga masyarakat, namun tidak bagi mereka yang memiliki inovasi, untuk menjadikan sampah tersebut menjadi satu berkah. Dengan adanya Bank Sampah, masyarakat dapat memanfaatkan sampah plastik dan kertas menjadi bagian untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
Bank Sampah merupakan satu ide dan Inisisasi brilian dari Bupati Minahasa Selatan DR.Christiany Eugenia Paruntu SE, dalam rangka penanggulangan masalah sampah plastik dan kertas, yang dampaknya juga akan sangat dirasakan masyarakat, dengan peningkatan perekonomian masyarakat bagi mereka yang mengumpulkan sampah, dan ditabung di Bank Sampah, Dimana Pengelolaan Bank Sampah di koordinasi langsung oleh Dinas Lingkungan Hidup Minahasa Selatan.
Bupati Tetty Paruntu (sapaan akrabnya -red) disetiap kesempatan selalu mendengung-dengungkan dan mengajak kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah disembarang tempat, tapi buanglah sampah pada tempatnya yang sudah disediakan, dan juga Bupati mengajak kepada masyarakat untuk memanfaatkan Bank Sampah yang telah ada, dimana selain bisa mengurangi Volume Sampah ke TPA, juga bisa meningkatkan Perekonomian warga masyarakat.
Di Minahasa Selatan, ada beberapa Bank Sampah yang telah dibentuk, seperti Bank Sampah IOF Minsel yang bertempat di Kantor Lurah Pondang, Bank Sampah TalitaKum Pondang, di Jemaat Kolom 1, Bank Sampah Teep, Bank Sampah Lopana, dan Bank Sampah Rap-rap, serta Bank Sampah Amuranggers yang terletak di Kantor HukumTua Desa Tumpaan Satu.
Dan pada Kemarin hari Selasa, 22 Januari 2019, Bank Sampah IOF Minsel dan Bank Sampah TalitaKum Pondang telah menjual sekitar 3 Ton Sampah. “Maksud dari pembentukan Bank Sampah ini, yakni untuk pengurangan masalah sampah, dan juga untuk peningkatan perekonomian masyarakat, yakni masyarakat dapat mengumpulkan sampah plastik dan kertas, dipilah lalu dibawa ke Bank Sampah,” kata Bupati Tetty Paruntu, melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Roi Sumangkut ST.MT.
Walaupun ada sekitar 3 Ton sampah yang telah dijual oleh Kedua Bank Sampah tersebut, masih adalagi sampah yang belum terangkut di tiga unit Bank Sampah lainnya, yakni Bank Sampah Lopana, Bank Sampah Teep, dan Bank Sampah Rap-rap.
Kadis Lingkungan Hidup Roi Sumangkut ketika diwawancarai oleh awak media transparansiindonesia.co.id lewat pesan singkat WhatsApp, mengatakan bahwa ditahun 2019 ini Bupati DR.Christiany Eugenia Paruntu SE meminta agar dibentuk Bank Sampah Induk, yang sesuai dengan petunjuk KLHK, agar Bank Sampah Unit, tidak perlu menunggu dalam penjualan, tapi langsung dibawah ke Bank Sampah Induk, Bank Sampah Unit kapan saja langsung melakukan penjualan kepada Bank Sampah Induk, dan nantinya dari Bank Sampah Induk yang akan menghubungi pihak pembeli, untuk transaksi jual-beli.
“Saya mengajak kepada masyarakat Minahasa Selatan, untuk peduli dengan lingkungan hidup, dengan cara mengendalikan dan mengurangi sampah plastik, yakni mengumpulkannya dan lalu dibawa ke Bank Sampah terdekat, untukengurangi volume sampah ke TPA, untuk Minsel Bersih dan Sehat,” kata Roi Sumangkut.
(Hengly)*