Pengelola Pasar Malam Curhat Duka Hidup Selama Covid-19, Terlilit Hutang Hingga Susah Makan

Uncategorized14 Dilihat

Pengelola Pasar Malam Curhat Duka Hidup Selama Covid-19, Terlilit Hutang Hingga Susah Makan


SALO KAMPAR.Transparansiindonesia.co.id Pandemi Covid-19 telah mewabah di daerah kita sejak akhir Maret 2020 lalu. Sejak itu hingga kini banyak segmen ekonomi masyarakat yang terpukul. Tidak terkecuali para pengusaha pasar malam.

Manurut Pak De, salah seorang pengusaha pasar malam yang kami temui mengaku selama lebih kurang tiga bulan ini telah kehilangan pendapatan.

“Udah tiga bulan lebih kami tidak ada pemasukan. Macam mana kami mau makan,” ucap dia sedih, kepada wartawan, Senin (31/8/2020).

Baca juga:  LSM Penjara Pertanyakan posisi Sekwan DPRD Kampar

Pak De mengaku, akibat dari berhentinya usaha pasar malam yang selama ia andalkan untuk bertahan hidup, kini ia telah terlilit hutang yang sangat dalam.

“Hutang kami udah kemana mana. Hutang untuk makan. Kalau ini terus-terusan, macam mana kami mau makan,” ungkap dia.

Pak De menjelaskan, dirinya sangat menghormati pemerintah. Hanya saja, kata dia, bila kegiatan usahanya yang bertujuan untuk membuat asap dapur tetap mengepul dilarang beroperasi, Pak De meminta agar kebutuhan perut mereka juga dibantu.

“Kami tau sekali aturan. Dan kami sangat menghormati aturan yang ada. Tapi macam mana solusi bagi kami rakyat kecil ini untuk mengisi perut agar tidak mati kelaparan. Masa’ kami mau mati kelaparan?,” keluh Pak De.

Baca juga:  Polsek Bangkinang Kota Sergap 2 Pelaku Narkoba, 1 Orang Berhasil Ditangkap dan 1 Lainnya Kabur

Sekedar informasi, Pak De, lelaki paruh baya adalah pengelola pasar malam yang ada di Simpang Panca, Desa Salo, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar.

Sebagai pengelola pasar malam, Pak De memiliki tanggungan karyawan yang tidak sedikit untuk diberi makan. Selain itu, ia juga harus memenuhi kewajibannya untuk memberi makan anak dan istrinya.

(Romi)