Tak Hanya Kadis, Beberapa Kabid Di Dinas PU-PR Kampar Diduga Main Proyek

KAMPAR449 Dilihat

Kampar, TI – Tak hanya oknum kepala dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PU-PR) Kabupaten Kampar yang diduga main proyek, tapi juga ada beberapa oknum lainnya.

Hal tersebut, menjadi sorotan publik dan lembaga swadaya masyarakat aliansi masyarakat transparansi indonesia (LSM-AMTI).
Menurut ketua umum DPP LSM-AMTI, Tommy Turangan SH bahwa oknum Kadis PU-PR Kampar, yakni Afdal terlibat sejumlah permainan proyek pembangunan dengan sejumlah kontraktor, pada proyek pembangunan infrastruktur di lingkungan kerja pemerintah kabupaten Kampar.
Dan ternyata, selain oknum Kadis PU-PR Kampar ada pula oknum-oknum di dinas PU-PR Kampar yang diduga terlibat main proyek.
Sejumlah oknum tersebut, diduga oknum yang berposisi kepala bidang, dan sejumlah oknum lainnya di dinas PU-PR Kampar.
“Yah kami dapat informasi bahwa selain oknum Kadis, ternyata ada pula oknum-oknum lainnya yang diduga terlibat permainan proyek dengan sejumlah kontraktor, dimana ada Kabid, dan kepala seksi di lingkungan dinas PU-PR Kampar,” kata Turangan.
Maka dari itu, LSM-AMTI melalui Tommy Turangan meminta sekaligus mendesak agar pihak APH dalam hal ini kejaksaan negeri Kampar, selain memeriksa oknum Kadis Afdal, juga memeriksa oknum-oknum pejabat lainnya di dinas PU-PR Kampar yang diduga terlibat main proyek dan terindikasi korupsi.
Pasalnya, akibat dari oknum-oknum pejabat yang main proyek tersebut, beberapa proyek pembangunan ada yang mangkrak seperti pembangunan kantor Disdukcapil Kampar, dan juga ada pembangunan akses infrastruktur jalan.
“APH dalam hal ini Kejari Kampar harus memeriksa oknum-oknum lainnya di dinas PU-PR Kampar, karena diduga adanya keterlibatan mereka dalam permainan sejumlah proyek dengan beberapa kontraktor, dan akibatnya terjadi kerugian negara dalam sejumlah proyek pembangunan di lingkungan kerja pemerintah kabupaten Kampar,” tegas Tommy Turangan SH.
(T2)*

Yuk! baca artikel menarik lainnya dari TRANSPARANSI INDONESIA di GOOGLE NEWS
Baca juga:  Kepsek SMK 1 Bangkinang Kota Mengaku Ada Pungutan Kostum Siswa Sebesar Dua Jutaan Per Siswa Wali Murid Mengeluh