SULUT, TI – Padamnya aliran listrik yang cukup lama sekitar 28 jam dirasakan oleh para konsumen yang ada hampir di seluruh wilayah Sulawesi Utara.
Padamnya listrik terjadi pada Rabu (11/12) sekitar pukul 14:00 WITA dan baru kembali ada pada Kamis (12/12) sekitar pukul 16:00, itupun secara bertahap dibeberapa wilayah.
Dan padamnya aliran listrik ke konsumen atau ke masyarakat tentunya sangat dirasakan oleh masyarakat pada umumnya, apalagi dengan tidak adanya aliran listrik berdampak ke hampir semua sektor kehidupan manusia.
Lembaga swadaya masyarakat aliansi masyarakat transparansi indonesia (LSM-AMTI) menyoroti akan padamnya listrik dihampir seluruh wilayah Sulawesi Utara.
Melalui Ketua Umum DPP LSM-AMTI, Tommy Turangan SH sangat mengkritisi kinerja General Manager (GM) PLN Suluttenggo.
Pasalnya, dengan padamnya listrik tersebut, membuat masyarakat sangat dirugikan, apalagi usaha-usaha yang membutuhkan aliran listrik.
“PLN terlalu banyak dengan pencitraan, apalagi alasan kerusakan transmisi yang disampaikan di media sosial menurut saya hanya untuk mengaburkan kinerja dari GM PLN Suluttenggo, karena kejadian tersebut terjadi berulang-ulang,” kata Turangan.
Ia pun mengatakan bahwa publik pantas geram dengan padamnya listrik yang membuat pasokan aliran listrik ke rumah-rumah warga tidak ada, dan itu menjadi hal yang sangat merugikan masyarakat.
Alat-alat rumah tangga yang membutuhkan aliran listrik menjadi tidak bisa dipakai, apalagi seperti kulkas tempat menyimpan makanan, dimana banyak bahan dan daging yang disimpan dalam kulkas menjadi tidak bisa dikonsumsi lagi.
Maka dari itu, Turangan meminta agar kinerja GM PLN Suluttenggo perlu dievaluasi, padamnya listrik dengan durasi yang lama menjadi salah satu alasan perlunya dievaluasi GM PLN Suluttenggo. (T2)*