JAKARTA, TI – Tanaman Nilam (Pogostemon cablin Benth) adalah suatu semak tropis penghasil sejenis minyak asiri yang dinamakan minyak nilam.
Tanaman ini umum dimanfaatkan bagian daunnya untuk diekstraksi minyaknya, dan diolah menjadi parfum, bahan dupa, minyak asiri, anti serangga, dan juga digunakan pada industri kosmetik.
Dalam perdagangan internasional, minyak nilam dikenal sebagai minyak patchouli (dari bahasa Tamil patchai (hijau) dan ellai (daun), karena minyaknya disuling dari daun.
Aroma minyak nilam dikenal ‘berat’ dan ‘kuat’ dan telah berabad-abad digunakan sebagai wangi-wangian parfum dan bahan dupa atau setanggi pada tradisi timur.
Harga jual minyak nilam termasuk yang tertinggi apabila dibandingkan dengan minyak asiri lainnya.
Ketertarikan masyarakat terhadap tanaman nilam, saat ini sudah membooming di Indonesia, oleh karena harga jualnya yang menjanjikan.
Banyak masyarakat, terutama masyarakat pedesaan yang memanfaatkan lahan-lahan yang dahulunya tidur, kini dimanfaatkan untuk ditanami Nilam.
Namun, kecemasan dan kadangkala kekecewaan para petani Nilam dirasakan tatkala harga minyak nilam yang mengalami fluktuasi dan kadang merugikan petani Nilam.
Stabilitas harga minyak nilam, menurut Tommy Turangan SH disinyalir dipermainkan oleh para tengkulak untuk mengambil keuntungan pribadi yang cukup besar.
Perhatian Tommy Turangan SH yang merupakan Ketua Umum DPP LSM-AMTI tersebut, setelah melihat dan mendengar harga minyak nilam yang kadangkala tak memihak para petani Nilam.
Maka dari itu, Turangan meminta agar Presiden Prabowo Subianto dapat memerintahkan kementerian terkait untuk mencari solusi untuk menjaga stabilitas harga minyak nilam agar tetap memihak petani.
“Harga minyak nilam tak terjaga stabilitasnya, kadang naik dan dengan cepat pula harga turun. Berharap agar kiranya pak presiden dapat memerintahkan kementerian terkait untuk menjaga stabilitas harga minyak nilam,” ujar Turangan.
Karena menurut Turangan, petani merupakan salah satu penyumbang terbesar devisa bagi negara, sehingga sangat perlu dan sangat penting presiden memperhatikan kebutuhan rakyat.
“Petani menjadi salah satu penyumbang devisa bagi negara, dan pemerintah harus turun tangan menjaga stabilitas harga minyak nilam, selain itu juga dengan membooming nya tanaman nilam, juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat, karena banyak tenaga kerja baru yang terekrut atau terakomodir dengan adanya tanaman nilam tersebut,” jelas Turangan. (T2)*