Minsel, TI – Nilam (Pogostemon cablin Benth.) adalah tanaman semak tropis yang menghasilkan minyak nilam. Minyak nilam memiliki aroma musky yang menenangkan dan menghangatkan.
Tanaman Nilam menjadi primadona baru bagi masyarakat Sulawesi Utara untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.
Harga Minyak Nilam yang sempat menembus angka 2 juta lebih rupiah per kilogram membuat masyarakat Sulawesi Utara termasuk didalamnya masyarakat Minahasa Selatan terus memperluas area lahan untuk ditanami Nilam.
Merasa, harga yang sangat memihak ke masyarakat membuat para petani Nilam lebih memilih tanaman Nilam.
Namun, akhir-akhir ini harga minyak nilam terus merosot bahkan sempat menyentuh diangka Rp. 600 ribu per kilogram yang membuat petani sangat mengeluhkan harga tersebut.
Peran pemerintah pun sangat diharapkan oleh petani untuk membantu mereka membantu menstabilkan harga minyak nilam yang diduga justru dipermainkan oleh oknum-oknum demi meraup keuntungan yang besar.
Salah satu petani Nilam di Minahasa Selatan, Tommy Turangan meminta agar Bupati Minahasa Selatan dapat memperhatikan keluhan petani Nilam dan dapat menstabilkan harga jual minyak nilam sehingga memihak kepada petani.
“Petani Nilam sangat berharap Bupati Minahasa Selatan dapat membantu kami, karena guna peningkatan roda perekonomian masyarakat tentunya pula harus ada peningkatan pendapatan perekonomian masyarakat yang salah satunya melalui tanaman Nilam, dan sekarang diharapkan peran pemerintah kabupaten untuk bisa membantu petani Nilam agar harga jual minyak nilam sesuai dengan harapan petani,” kata Turangan yang juga merupakan Ketum DPP LSM-AMTI.
Karena, dijelaskan Turangan dengan banyaknya masyarakat menanam Nilam, disitu juga terserap banyak tenaga kerja yang tentunya menjadi salah satu bagian penting dalam peningkatan roda perekonomian masyarakat.
Ditengah banyak perusahaan memberhentikan tenaga kerja, tapi dengan adanya masyarakat yang menanam Nilam membuat banyak pula masyarakat yang mendapat lahan pekerjaan baik itu ketika melakukan penanaman nilam, hingga pada proses penyulingan Nilam untuk mendapatkan minyak nilam.
“Pak Bupati tolong kami, agar kiranya dapat memerintahkan instansi terkait atau membentuk semacam satgas untuk membantu petani dalam menstabilkan harga jual minyak nilam di Minahasa Selatan,” harap Turangan mewakili beberapa petani Nilam di Minahasa Selatan. (Hen)*