Jakarta/transparansiindonesia.com – Korupsi adalah kejahatan terhadap negara kita sudah merdeka beberapa puluh tahun yang silam, tetapi negara ini masih mengalami penjajahan oleh para penguasa yang rakus akan kekuasaan, berbagai macam problem yang masih menjadi tugas para pemimpin di negeri ini, terutama persoalan pemberantasan korupsi.
Korupsi adalah musuh kita bersama, Korupsi merusak moral bangsa dan kejahatan yg terstruktur dan sangat masif. Bila terus di biarkan maka, akan menjadi kebiasaan. Ujar Fahris Badar,Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD HMI Cabang Pusat – Utara) lewat pesan elektroniknya, Senin, (27/11).
Salah satu kasus korupsi yang kini terjadi di BANK DKI,menjadi sorotan lembaga anti korupsi,namun belum di tuntaskan secara tuntas oleh lembaga anti rasua. Ujar Fahris
Aktifis HMI itu mengajak semua pihak untuk sama – sama mendukung KPK mengusut tuntas kasus tersebut sampai ke akar – akarnya.
Kasus ini harus di tuntaskan, karena kami menduga hampir semua pejabat tinggi di BANK DKI terlibat, mereka telah menyalahkan wewenang, kenapa demikian, “Pejabat bekerja di BANK mestinya mengelolah uang rakyat malah menjadi mafia untuk merampok uang rakyat. sebab terjadi indikasi korupsi di kubuh BANK DKI yg melibatkan beberapa oknum petinggi pejabat yg ada di BANK DKI tersebut.
BANK DKI yg menjadi meniatornya Indonesia semestinya menjadi contoh untuk tidak melakukan paraktek-praktek korupsi maupun praktek lainnya yg berdampak buruk bagi jakarta sebagai Ibu Kota Negara. Tutur Fahris
Lewat pesan elektroniknya, Fahris, mendesak KPK segera mengaudit beberapa pejabat BANK DKI, KPK agara segera periksa dan mengadili Pejabat BANK DKI, panggil dan periksa serta audit kekeyaan pejabat BANK DKI dan meminta kepada gubernur dan wakil gubernur agar mencopot semua Direksi dan Staf BANK DKI. Tutup Fahris. (red/TI)*