Jakarta, transparansiindonesia.com – Tragedi 98, sudah 20 tahun silam peristiwa tersebut terjadi, namun masih teringat jelas dalam ingatan kita, terlebih para mahasiswa pada tahun tersebut, yang jelas tercatat dalam sejarah bangsa indonesia dan sangat menggemparkan bumi Indonesia, dimana peristiwa tersebut bisa kita simpulkan betapa pentingnya peristiwa tersebut.
Namun dalam penyusunan sejarah mengenai tragedi tersebut, seringkali dipengaruhi oleh sudut pandang dari sang penulis atau penyusun, lalu bagaimankah pandangan tragedi Mei 98 menurut Tommy Soeharto, anak bungsu dari sang Mantan Presiden H.M Soeharto, dalam menyikapi peristiwa tersebut.?
Tommy Soeharto dalam pernyataannya ternyata sangat mengejutkan dimana dia berpandangan bahwa tragedi Mei 98 bak sebuah film belaka, yang didalamnya ada skenario, yang skenarionya ujung-unjungnya adalah jatuhnya Soeharto dari jabatan Presiden RI.
“Ini bak sebuah film dimana sutradara telah membuat skenario segalanya, tetapi mereka yang dilapangan hanyalah aktor, jadi kita tidak bisa melihat siapa yang ada dibelakangnya.” kata Tommy Soeharto, seperti dilansir dari Suara.com (24/5/2018).
Pertanyaannya apakah sutradara yang dimaksud oleh Tommy Soeharto adalah Prabowo Subianto,,? dimana diwaktu itu Prabowo menjabat sebagai Panglima Kostrad. Tommy Soeharto menyanggahnya dengan mengatakan bahwa Prabowo tidak mempunyai kemampuan untuk itu.
“Saya kira bukan dia (Prabowo-red), saya tahu dia tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan hal tersebut.” jelas Tommy.
(red/TI)*
sumber/updatekabar2018.blogspot.com