Ini Pernyataan Sikap Pospera Sumut, Terkait Lambannya Penanganan Korban Tenggelam di Danau Toba

SUMUT6 Dilihat

Sumut, transparansiindonesia.com – Rabu ( 20 Juni ),  Musim libur panjang Selalu dimanfaatkan untuk  kumpul bersama keluarga , tentu jika bepergian ada masyarakat menggunakan Transfortasi darat , udara dan laut doa dan harapan agar keluarga bisa sampai di kampung halaman agar bisa kumpul bersama keluarga , tidak lupa pula Masyarakat akan mengunjungi tempat Wisata atau liburan.

Perlu di ketahui pemerintah melalui Dinas Perhubungan harus lebih teliti memeriksa Transfortasi laut , darat dan udara guna  menghindari hal hal yang tidak di inginkan seperti yang terjadi di kapal kayu alat Tranfortasi KM Sinar Bangun , kami lihat Pihak Pemda Samosir Sangat lalai dan lambat dalam hal menangani korban tenggelam KM Sinar bangun seharusnya pihak Pemda Samosir harus cepat tanggap menangani korban tenggelamnya kapal KM Sinarbangun bukan menunggu waktu cukup lama .

Apakah tidak ada kapal Basarnas atau kapal Pemda Samosir siap siaga 24 Jam untuk dalam pengawasan di kawasan Danau Toba..?  Saya  rasa Bupati Samosir perlu di Evaluasi kinerja beliau…kampanye beliau melalui televisi dan media cetak Samosir adalah tempat wisata yang baik dan menarik atau kepingan surga namun faktanya keselamatan pengunjung tidak dipikirkan bagaimana nantinya seperti transfortasi .

Baca juga:  Horas!! Tepat Tujuh Tahun Lalu, Peringatan Hari Ulos Nasional Di Medan

Pospera mengutuk keras atas lambatnya penanganan korban tenggelam nya KM Sinar Bangun baik Pemerintah Provinsi maupun pemerintah Kabupaten. Tidak seharusnya dilakukan pencarian besok hari paska krjadian jika sudah tersedia 24 Patroli kapal Basarnas atau alat kapal tidak banyak korban jiwa , perlu di tegaskan keberadaan BODT harus segera di bubarkan karena tidak berpungsi bagi masyarakat . apa yang sudah di kerjakan BODT seharusnya BODT lebih giat Bekerjasama dengan Pemerintah kabupaten kawasan Danau Toba jangan memetingkan ego masing masing instansi Ingat yang tenggelam itu nyawa manusia. Bukankah Pemerintah Pusat melalui BODT akan menjadikan kawasan Danau toba objek wisata dunia ..anggaran nya ada dan di kemanakan..? Kejadian ini bukan sekali dua kali jangan ada pembiaran yang terus menerus bisa lebih banyak korban kedepan nya jika tidak ada pembenahan dan pengawasan Pemerintah.

Baca juga:  15 Gereja Dapat Bantuan dari Bupati Tapanuli Tengah

kami Pospera Sumut menyatakan sikap dengan tegas :

1.Mengutuk keras Pemda Samosir dan Pemda Simalungun Atas lambatnya penaganan Korban tenggelamnya KM Sinarbangun

2.Meminta Instansi BODT agar segera bekerjasam yang baik dengan Pemerintah 7 kawasan Danau toba agar sinerjitas kedua instansi bisa berjalan dengan baik , jika tidak bisa BODT menjalankan dengan baik lebih baik di Bubarkan

3.Meminta KPK mengevaluasi anggaran BODT karena ada Dugaan penyimpangan anggaran

4.Meminta Pemerintah Provinsi melalui Basarnas agar menurunkan Taem ke Kawasan Danau Toba untuk dilakukan pencarian korban tenggelma nya KM Sinar Bangun

5. Meminta ke Pemerintah Pusat Melalui Kementrian Perhubungan agar korban tenggelam nya KM Sinarbangun dilakukan pencarian senaksimal mungkin.

(red/TI)*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *