Jakarta, transparansiindonesia.co.id — Ketua Umum LSM Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (AMTI), Tommy Turangan SH, angkat bicara mengenai hasil survey dari salah lembaga survey yakni LSI, terhadap elektabiltas Partai Politik di Pemilu 17 April 2019 mendatang.
Menurutnya Hasil Survey dari lembaga tersebut menarik untuk dicermati, karena dari hasil survey tersebut digadang-gadang hanya 3 Parpol yang biaa meraup suara terbanyak, yakni PDIP, Golkar dan Nasdem, sedangkan Parpol lain hanya bisa jadi penonton dalam ‘Tribun Pemilu’.
Ia mengatakan bahwa jika survey ini terbukti nanti maka tontonan pesta demokrasi terbesar sepanjang sejarah Republik Indonesia, tidak akan menyuguhkan kompetisi yang menarik, dan memuaskan penonton.
“Nantinya kerja keras para Caleg ternama, di Parpol yang tidak diunggulkan tersebut, seolah tak ada gunanya, Caleg-caleg yang berbulan-bulan sudah bekerja keras dan berjuang, hingga ke pelosok-pelosok desa, ke daerah-daerah lain, hingga berkunjung ke acara satu ke acara yang lain, yang terkadang sampai larut malam, ditambah lagi dengan pengeluaran ‘amunisi’ untuk cost politik,” kata Turangan.
Namun ia mengatakan bahwa itu hanya survey, yang kadangkala, tak sesuai dengan fakta yang akan terjadi nanti.
“Apakah survey ini akan terbukti, atau justru akan sebaliknya, ibarat kompetisi Piala Dunia, Tim yang dianggap Underdog, akan mengalahkan tim-tim unggulan, seperti ketika Timas Korsel mampu mengalahkak Timnas Jerman di Piala Dunia lalu,” tambahnya.
Turangan mengatakan, publik tentunya sangat berharap Parpol akan menjadi sarana yang efektif untuk menyalurkan aspirasi dan dipundak Caleg yang berkualitas diletakan asa untuk kemajuan Sulawesi Utara kedepan.
Hasil survey yang mengatakan bahwa PDIP akan mengirimkan 4 wakilnya ke Senayan sedangan Partai Golkar dan Nasdem berbagi satu kursi dari Dapil Sulut, menurut Turangan itu hanya sebatas hasil survey, karena menurutnya, PDIP dan Golkar akan mengirimkan dua wakilnya ke Senayan, sedangkan dua kursi sisa lainnya, akan diperebutkan oleh Nasdem, Demokrat, PAN.
“Mari kita berkompetisi secara sehat, karena itu baru sebatas hasil survey, fakta yang nantinya akan bicara dalam lapangan,” tutup Turangan.
(red)*
